Malang: Ribuan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang, Kota Malang, Jawa Timur, tampak antusias menyambut perayaan Hari Raya Iduladha 1443 Hijriyah. Meski sedang menjalani masa hukuman, para narapidana dan tahanan tetap bisa menjalani kegiatan keagamaan.
 
Perayaan diawali dengan Salat Id berjemaah di Masjid At-Taubah Lapas Kelas I Malang. Para WBP terlihat memadati masjid sejak pukul 07.00 WIB pagi. Tak hanya WBP, seluruh pejabat struktural dan beberapa pegawai Lapas Kelas I Malang turut hadir mengikuti salat bersama.
 
“Dengan semangat berkurban berarti kita sudah melaksanakan kewajiban kita selaku umat muslim. Dan kita harus meneladani tentang pengorbanan yang sudah dilakukan oleh Nabi dan Rasul yang telah mendahului kita. Semoga apa yang kita lakukan hari ini sampai dengan pemotongan kurban nantinya mendapatkan ridho dari Allah SWT,” kata Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari, Minggu, 10 Juni 2022.
 

Setelah pelaksanaan salat dan khutbah, kegiatan ditutup dengan doa bersama. Kemudian seluruh WBP diarahkan untuk kembali ke dalam blok masing-masing untuk menerima makanan khas Lebaran.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Kami berharap rangkaian acara yang dilaksanakan pada hari ini dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Heri.
 
Lapas Kelas I Malang juga mengadakan penyembelihan hewan kurban yang merupakan kegiatan rutin tahunan dan sudah menjadi tradisi. Selain merupakan ibadah yang harus terus dijaga dan dilestarikan, kegiatan ini juga dapat meningkatkan hubungan horizontal antara masyarakat, petugas dan warga binaan.
 
Untuk tahun ini Lapas Kelas I Malang mendapatkan hewan kurban sebanyak 4 ekor sapi dan 28 ekor kambing. Puluhan hewan kurban ini merupakan sumbangan bantuan dari pegawai dan beberapa instansi terkait.
 
“Kegiatan ibadah kurban tahun ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan, keikhlasan dan syiar agama. Selain itu juga dapat menambah silaturahmi antar sesama petugas dan WBP bukan hanya Muslim melainkan juga non Muslim yang ada di Lapas Kelas  I Malang karena mereka juga berhak menikmati,” ungkap Heri.
 
 
 

(DEN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.