Dalam dialog tatap muka perdana mereka sejak Oktober, Blinken mengekspresikan kekhawatiran mendalam kepada Wang mengenai dukungan Tiongkok terhadap sepak terjang Rusia di Ukraina.
Ia juga mengatakan bahwa AS merasa Tiongkok tidak benar-benar netral dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pertemuan bilateral di Bali ini digelar satu hari setelah berakhirnya acara FMM G20 yang berlangsung pada 7-8 Juli lalu.
“Kami khawatir mengenai kecenderungan (dukungan) PRC terhadap Rusia,” kata Blinken kepada awak media. PRC merujuk pada akronim Republik Rakyat Tiongkok.
Menurut Blinken, sulit untuk bersikap “netral” dalam sebuah konflik di mana agresornya sudah terlihat dengan jelas. Namun, jika memang suatu negara bisa benar-benar bersikap netral, maka “saya tidak yakin Tiongkok bersikap seperti itu.”
Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden berharap bahwa Tiongkok dapat mengambil posisi yang sama dengan banyak negara mengenai perang di Ukraina. Blinken memandang apa yang dilakukan Tiongkok saat ini adalah menerapkan posisi hibrida, “bermain dua kaki,” yang dinilai dapat merusak tatanan berbasis aturan internasional.
Blinken mengatakan bahwa semua negara, termasuk Tiongkok, akan merugi dan mengalami kekalahan jika tatanan seperti itu terkikis.
Sebelumnya, Wang mengatakan kepada Blinken bahwa AS dan Tiongkok ada dua negara besar di dunia. “Tiongkok dan AS adalah dua negara besar, jadi merupakan hal penting bagi kedua negara untuk mempertahankan hubungan yang normal,” ucapnya.
Di waktu bersamaan, lanjut Wang, AS dan Tiongkok perlu bekerja bersama dalam memastikan hubungan bilateral berjalan ke arah yang benar. Menurutnya, merupakan hal penting untuk tetap berkomitmen terhadap prinsip yang telah disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping, yaitu “sikap saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan keinginan bekerja sama.”
Baca: Tiongkok Tekankan Pentingnya Menjalin Hubungan Normal dengan AS
(WIL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.