Makkah: Sekitar 100 ribu jemaah haji Indonesia tampak penuh khidmat mengikuti prosesi wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi. Prosesi puncak haji dimulai dengan kumandang azan dan disambung pembacaan khotbah.
 
Khotbah tahun dibacakan tokoh asal Lampung, Prof. KH Mohammad Mukri. Salah satu anggota Amirul Hajj itu menyampaikan khotbah berjudul, Haji Akbar dan Moderasi Agama dari Tanah yang Mulia.
 
Dalam khotbahnya, Mukri mengingatkan pentingnya berlaku lemah lembut kepada sesama serta membuang jauh perilaku yang tidak nir-tata krama. Termasuk, juga hati dan cara-cara yang keras dalam mengajak kepada kebaikan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Alih-alih mendatangkan sesuatu yang diharapkan, sikap negatif justru akan semakin menjauhkan orang-orang baik di sekitar masyarakat.
 
“Mari tebarkan aura menyejukkan dan kedepankan diskusi dengan kepala dingin untuk menyelesaikan berbagai hal dalam mewujudkan kemaslahatan bersama. Bersikap baik dan berperilaku positif sudah menjadi setengah dari kesuksesan kita meraih sesuatu,” kata Mukri, di Arafah, Jumat, 8 Juli 2022.

Menurut Mukri, manusia selalu diingatkan oleh Allah SWT untuk senantiasa menyadari adanya perbedaan penciptaan. Namun, perbedaan itu bukan hal yang layak dipertentangkan.
 
Segala perbedaan, kata Guru Besar UIN Raden Intan Lampung itu, justru menjadi jalan untuk saling mengenal. “Terlebih di negara kita Indonesia yang sangat bineka dalam kebudayaan dan agama. Perlu untuk dirawat sehingga senantiasa damai dan rukun dalam kehidupan beragama, berbangsa, serta bernegara,” ujar dia.
 
Dalam rangka mewujudkan kehidupan harmoni, sudah semestinya manusia mengedepankan sikap moderat dalam segala hal, khususnya dalam beragama.
 
“Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama, yaitu melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemashlahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa,” tutur dia.
 
Mukri mengatakan moderasi bergama harus terus disyiarkan ke seluruh penjuru dunia agar peradaban dan perdamaian dunia bisa terwujud. “Dari Padang Arafah, mari kita ketuk pintu langit, memohon senantiasa turun rahmat ke muka bumi. Semoga perdamaian dunia bukan hanya mimpi dan toleransi serta saling menghargai selalu bersemi,” ujar dia.

 

(AZF)


Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.