Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerima dua hewan kurban dari Presiden Joko Widodo untuk Iduladha 2022. Kedua sapi dipastikan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
 
Kedua sapi kurban Presiden Jokowi ini didistribusikan ke dua lokasi, yakni Istana Kepresidenan Yogyakarta dan Masjid Al-Fatah, Randusari, Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Sapi kurban Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan merupakan jenis sapi Jawa berwarna putih seberat 850 kilogram.
 
Sementara, sapi yang diberikan ke Masjid Al-Fatah merupakan jenis sapi berangus berwarna hitam seberat 1,07 ton atau 1.070 kilogram. Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, Deni Mulyana, mengatakan DIY merupakan satu-satunya provinsi yang menerima dua ekor sapi kurban dari Presiden Jokowi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Setiap tahunnya presiden selalu memberikan satu, kebetulan tahun ini dua. Sementara provinsi lain tetap satu. Sementara, penunjukan masjid yang akan menerima sapi presiden, kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota. Akan ditunjuk giliran,” ujar Maladi di Yogyakarta, Jumat, 8 Juli 2022.
 

Maladi mengatakan pelaksanaan penyembelihan dan penyaluran daging hewan kurban diharapkan dapat berbagi kebahagiaan kepada seluruh masyarakat di DIY. Mengingat masih adanya pandemi covid-19, penyerahan hewan kurban yang biasanya dilakukan di Kompleks Kepatihan (Kantor Gubernur DIY) melalui perwakilan pemerintah daerah ke masjid yang ditunjuk.
 
Selain dua ekor sapi kurban dari Presiden Jokowi, juga ada tujuh ekor sapi kurban bantuan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X. 
 
“Tak hanya di Masjid Al-Fatah saja yang menerima bantuan hewan kurban dari Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Diserahkan kepada Kagungan Dalem Masjid Gedhe Yogyakarta; Masjid Gedhe Pura Pakualaman; Masjid Al-Qadr Sleman; Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota; Masjid Al-Iman Kulon Progo; Masjid Besar Al-Ikhlas Wonosari; dan Masjid Al-Ikhlas, Dlingo, Bantul,” ujarnya. 
 
Maladi berharap seluruh hewan kurban tersebut selanjutnya dapat diterima, dikelola, dan disalurkan dengan baik, benar, dan amanah. Sehingga, esensi dari Iduladha dapat tercapai dengan tetap taat protokol kesehatan.
 
“Pesannya Gubernur DIY, ini juga ada unsur sosialnya, tidak hanya kurban, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
 

(NUR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.