SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI – Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke Kota Kediri, Kamis (7/7/2022). Agenda kunjungan itu adalah membahas persiapan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional di Kota dan Kabupaten Kediri.

Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, Muhammad Ashari itu diterima Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

Wali Kota Kediri menyampaikan, Kota Kediri saat ini memiliki sekitar 300.000 penduduk. Kalau dihitung masalah sampah, jalan dan segala macam tidak ada kendala sama sekali.

Tetapi karena Kota Kediri merupakan hub atau berada di tengah daerah sekitar sehingga yang beredar dari pagi sampai malam berdasarkan data statistik sekitar 2,5 juta penduduk.“Memang andalannya di Kediri ini tidak hanya multiplier effect dari Gudang Garam saja, di Kota Kediri lebih banyak perdagangan dan jasa,” jelas Mas Abu – sapaannya.

Ditambah lagi dengan pendidikan, ada dua kampus negeri terbaik seperti Universitas Brawijaya dan Polinema. Mahasiswanya juga semakin bertambah sehingga ada hal yang sangat krusial yang menjadi tanggung jawab kita bersama yaitu sampah.

Permasalahan sampah di Kota Kediri semakin bertambah dengan bakal dibangunnya jalan tol yang akan memotong TPA Klotok. Sehingga TPA Klotok tidak bisa digunakan kembali.

Hal itu yang menjadi kendala sehingga Pemkot Kediri terus menjalin komunikasi dengan pihak pemrakarsa jalan tol agar pembangunan jalan tol bisa dilaksanakan setelah pembangunan TPA Kota Kediri selesai.

Rencananya sistem pengelolaan sampah di TPA tersebut menggunakan sistem sanitary landfill. Dan Kota Kediri sudah membuat Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduse, Recycle (3-R) sejak dulu.

Walaupun sampah sudah diolah sedemikian rupa menjadi barang yang bertambah nilai jualnya, masih tidak cukup mengurangi jumlah sampah. Sehingga sampah tetap banyak.

Selain itu persoalan sampah perlu dibicarakan secara holistik. Apalagi ke depan akan ada bandara dan jalan tol, sehingga akan menimbulkan masalah yang sangat besar bila tidak segera ditindaklanjuti.

Ditambah lagi, akan banyak orang berkunjung di Kediri ini untuk melakukan kegiatan perdagangan dan lainnya. Sehingga Pemprov Jawa Timur harus segera membuat TPA regional karena kalau ditunda kapasitas TPA sampah sudah tidak muat lagi.

“Ada TPS 3R sudah disediakan di setiap kelurahan. Ada 8 shelter sampah yang ada di masyarakat, tetapi juga masih meninggalkan residu sehingga sampah tetap harus dibawa ke TPA. Tiap tahun sampah terus bertambah karena peredaran masyarakat di Kediri sangat besar sekali. Saya berharap ini bisa terwujud segera sehingga kita bisa bangun ekonomi di Kediri dan sekitarnya lebih maju lagi,” ungkapnya. ****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.