Bandung: Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menghadirkan Science Techno Park sebagai wadah untuk memamerkan berbagai produk inovasi karya dosen dan mahasiswa. Tempat tersebut diresmikan langsung oleh Rektor Itenas, Meilinda Nurbanasari, pada Selasa, 30 Agustus 2022.
 
Menurut Meilinda, kehadiran Science Techno Park sebagai upaya untuk menjembatani karya yang dihasilkan para dosen dan mahasiswa dengan pihak luar seperti industri atau pun pemerintah yang ingin bekerja sama. Bahkan masyarakat pun bisa melihat karya berbagai inovasi tersebut yang berada di ruangan seluas 150 meterpersegi tersebut.
 
“Nah jadi ini diharapannya dengan Science Techno Park ini, produk-produk inovasi yang dimiliki itu bisa diberdayakan memiliki manfaat yang tinggi untuk diimplementasikan di masyarakat,” kata Meilinda di kampus Itenas, Jalan PH. H. Mustofa No. 23, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 30 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia menuturkan, sebelum adanya Science Techno Park, karya yang dihasilkan para dosen dan mahasiwa tersebut hanya tersimpan layaknya arsip tanpa diperlihatkan ke masyarakat luas. Sehingga karya tersebut tak diketahui dan hanya dikonsumsi oleh internal di Itenas, padahal karya-karya tersebut memiliki nilai manfaat tinggi jika diketahui dan digunakan oleh masyarakat.
 
“Padahal kita lihat potensinya sangat besar untuk diimplementasikan, diberdayakan di masyarakat. Sehingga dengan adanya Science Techno Park bisa menjadi tempat atau wadah co-working space sehingga di situ bisa menjadi wahana antara dosen atau mahasiswa dengan pihak luar dalam rangka implementasikan penggunaan produk-produk. Sebagai etalase karya-karya,” bebernya.
 
Namun diakui Meilinda, tidak semua hasil karya bisa ditampilkan di Science Techno Park karena ruangan yang cukup terbatas dengan luas 150 meterpersegi. Sehingga, lanjutnya, karya lainnya akan dipamerkan melalui katalog agar tetap diketahui oleh masyarakat atau pihak lain yang tertarik.
 
“Nanti semacam bergilir untuk yang dipamerkan, tapi kami sudah menyiapkan katalog apa saja, sehingga dari pihak luar itu ingin lebih lanjut mengetahui, ya kita bisa arahkan ke tempat barang itu ada, biasanya di lab-lab. Bisa dikunjungi juga oleh masyarakat, bisa banget,” tandasnya.
 
Kehadiran ruangan tersebut pun diharapkan menjadi pemicu bagi para dosen dan mahasiswa untuk terus berkarya, menciptakan berbagai inovasi yang memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. “Tentu kita harapkan, (dosen dan mahasiswa) terus berkarya, berinovasi, mengikuti perkembangan jaman dan teknologi,” ungkapnya.

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.