Jakarta: Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana mengatakan persiapan kesehatan untuk operasional di puncak haji sudah 100 persen. Budi mengatakan petugas kesehatan haji akan mulai bergerak ke Arafah pada Rabu, 6 Juli 2022, pukul 22.00 waktu Arab Saudi.
 
“Alhamdulillah semua persiapan sudah selesai, tim kesehatan termasuk obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan akan mulai kita deploy besok malam,” ungkap Budi dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Juli 2022.
 
Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi jemaah. Hal itu sesuai dengan misi Kementerian Kesehatan, yakni menurunkan angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji sebanyak 1 per mil.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Semua upaya kami lakukan untuk keselamatan dan kesehatan jemaah haji Indonesia,” ucap dia.
 
Dia mengungkap sebanyak 331 petugas kesehatan PPIH Arab Saudi Bidang kesehatan akan bertugas memberikan pelayanan kesehatan di masyair. Pos kesehatan Arafah akan berada di tenda misi haji Indonesia (maktab delapan) dan menjadi tanggung jawab tim kesehatan bandara dibantu petugas bawah kendali operasi (BKO) dari KKHI Makkah dan Madinah.

Sedangkan untuk pelayanan kesehatan daerah Muzdalifah akan disediakan 10 pos kesehatan satelit yang petugasnya berasal dari KKHI Makkah. Adapun untuk melayani kesehatan jemaah di Mina akan disediakan satu pos kesehatan di daerah Al-Muaisim yang menjadi tanggung jawab tim KKHI Madinah dan satu pos kesehatan satelit di Maktab tujuh yang akan dijaga oleh EMT. Selain itu, juga akan tersedia pos mobile di sepanjang jalur jamarat. Yaitu empat pos di jalur atas dan empat pos di jalur bawah.
 
“Sebanyak 67 petugas kesehatan yang terdiri dari tim kesehatan bandara dan tim Emergency Medical Team akan bergerak terlebih dahuliu besok malam untuk menempati pos kesehatan di arafah,” ujar Kapuskes Haji itu.

Jenis layanan yang akan diberikan nantinya kepada jemaah adalah layanan yang sifatnya emergency maupun pelayanan kesehatan lainnya yang dibutuhkan jemaah. Sementara itu untuk obat obatan, sebanyak 234 paket obat dari 18 kelas terapi sudah disiapkan dan sudah diberikan kepada para Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter, yang di dalamya termasuk golongan antibiotik, obat hipertensi, diabetes melitus, vitamin, dan cairan.
 
“Ini menjadi bekal para TKH dalam mengawal jemaah, terlebih bagi 30 formasi jemaah haji risti (risiko tinggi),” ungkap Budi.
 
Dia menerangkan obat-obatan untuk Pos Kesehatan Arafah, Tim Mobile Muzdalifah, dan Pos Kesehatan Mina, juga sudah 100 persen siap. Jenis Obat yang akan dibawa ke pos kesehatan arafah termasuk obat obatan yang bersifat analgesik sampai ke golongan narkotik, anestetik, anti alergi, anti anafilaksis, dan obat anti infeksi. Ternasuk juga ibat obatan anti topical, psikotroprifarmaka, dan sebagainya.
 
“Total ada 321 item obat yang disiapkan untuk arafah saja, belum termasuk muzdalifah dan mina,” lanjut Budi.
 
Untuk Alat Kesehatan, sudah disiapkan 78 jenis alat kesehatan yang akan disebar ke 3 pos kesehatan. Kelompok pertama Arafah sebanyak 35 item alat-alat medis, kelompok kedua di Muzdalifah ada 22 item dan kelompok ketiga di Mina ada 21 item.
 
Jenis alat kesehatan yang akan di-deploy ke pos kesehatan di antaranya adalah oksigen Concentrator, minor surgery, pulse oxymetry, alat tensi, alat EKG, nebulizer, tandu, kursi roda, hingga lampu tindakan.
 
“Totalnya ada 78 jenis alat kesehatan yang sudah siap digeser besok,” ungkap dia.
 
Sebelumnya, sebanyak 480 Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter selesai melakukan Apel Siaga menjelang armuzna di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah pada Senin-selasa 4-5 Juli 2022. Ada tiga pesan yang harus dijalankan para TKH sebagai pedoman untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Tahun ini.
 
Pertama adalah pemantauan ketat formasi 30 jemaah haji risti, pengetatan skrining kesehatan, serta melaksanakan gerakan minum bersama dan makan kurma bersama. Ketiga pesan ini akan menjadi pedoman bagi tenaga kesehatan haji kloter dalam mengawal jemaah di fase Armuzna nanti. (Dinda Shabrina)
 

(LDS)


Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.