Jakarta: Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berhasil melewati babak 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2022 setelah menundukkan wakil Taiwan Wang Tzu Wei, Kamis 25 Agustus. Selanjutnya pada perempat final, dia bakal berhadapan dengan unggulan keempat Chou Tien Chen. 
 
Berdasarkan ranking BWF, posisi Jonatan berada tiga peringkat di bawah Chen. Namun, catatan pertemuan kedua pemain menunjukkan bahwa Jonatan lebih diunggulkan karena sudah pernah menang enam kali dari sembilan pertemuan dengan Chen yang juga berasal dari Taiwan.
 
“Besok lawan Chou Tien Chen yang kita tahu dia adalah pemain yang tidak mudah menyerah. Dia selalu berusaha semaksimal mungkin. Jadi besok bakal jadi pertandingan yang cukup ketat,” kata Jonatan seperti dilansir Antara dari rilis Humas PBSI.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Jonatan memprediksi laganya di babak delapan besar itu bakal sulit dan berpeluang berlangsung dalam tiga gim. Oleh karenanya, dia juga menegaskan ingin menjaga fokus untuk menghadapi Chen yang selalu tampil alot.
 
Hasil pertandingannya hari ini yang dituntaskan dalam dua gim diharapkannya juga bisa membantu untuk memulihkan stamina lebih cepat. 
 
“Dibanding Chou Tien Chen yang bermain rubber gim sengit tadi lawan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong), sementara saya bermain dua gim. Ya walau waktunya tidak beda jauh, dia 1 jam 11 menit dan saya 54 menit, mungkin ada keuntungannya sedikit,” tutur Jojo–sapaan Jonatan.
 
Jojo mengalahkan Wang Tzu Wei pada babak 16 besar dengan skor kemenangan 24-22, 21-16. Hasil itu menjadi kemenangan kelima Jojo dari 12 pertemuan kontra Wang, dan sekaligus revans setelah kalah di Malaysia Masters pada Juli lalu.
 
“Puji Tuhan bersyukur bisa kedua kalinya masuk perempat final Kejuaraan Dunia dan bisa revans dari Wang Tzu Wei. Yang membedakan dengan pertemuan terakhir di Malaysia adalah kondisi lapangan dan shuttlecock. Di sana koknya cepat dan lapangannya berangin, tapi di sini kebalikannya sehingga Wang kurang nyaman,” kata Jojo.
 
Meski terbilang tak mudah, namun satu-satunya situasi kritis yang dihadapi Jonatan ialah gim poin yang tercipta dalam kondisi setting. Jonatan yang berupaya menggandakan poin untuk menyudahi gim, harus tersusul sehingga mendorongnya bermain lebih keras.
 
“Sebenarnya tadi bisa ada kesempatan mainnya tidak setting, tapi memang saat di gim pertama unggul 20-17, fokus saya sedikit hilang jadi dia ambil kesempatan itu,” tutup Jojo.

 

(KAH)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.