SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Produsen food and beverage packaging atau kemasan makanan dan minuman premium berbahan plastik di Sidoarjo berhasil menembus pasar internasional.

Setelah sukses ekspor ke Malaysia dan Singapura, sekarang mulai mengirim barang ke Filipina.

Sedikitnya ada 10 kontainer ukuran 40 ft yang diberangkatkan dari pabrik di Buduran, Sidoarjo, menuju ke Filipina.

Pemberangkatan itu dilakukan oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor bersama Founder and President Moorlife Hermanto Tanoko, Kamis (25/8/2022).

Barang yang diekspor ke Filipina ini bernilai sekira 450 US Dolar.

“Sebelumnya kami juga sudah kirim ke Malaysia dan Singapura. Selain itu, kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan India, Mauritinus Afrika, Mali, Kamboja dan sejumlah negara lain,” kata Hermanto Tanoko.

Pihaknya mengaku sangat bangga dengan capaian Moorlife sekarang ini. Bagaimana tidak, produk asli Indonesia atau karya anak bangsa ini telah berhasil berkembang secara nasional dan bisa menembus pasar Internasional.

Angka penjualan produk Moorlife juga disebutnya terus meningkat. Bahkan selama pandemi kemarin, perseroan berhasil mencapai peningkatan penjualan lebih dari 100 persen.

Hal itu karena system pemasaran melalui direct selling. Banyak pegawai yang kena PHK sehingga bargabung untuk berjualan produk ini.

“Penghasilan mereka luar biasa. Dari Rp 5 juta, Rp 10 juta, bahkan sebulan ada yang bisa tembus Rp 100 juta. Banyak entrepreneur baru yang bermunculan dari sistem direct selling ini,” ungkapnya.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor pun mengaku ikut bangga dengan capaian ini. Dia sempat kaget ketika mendapat informasi ada perusahaan kemasan yang justru tumbuh pesat ketika pandemi.

“Apalagi ini karya asli Indonesia, diproduksi di Sidoarjo dan sudah menembus pasar internasional. Tentu kami sangat bangga. Ini bukti bahwa produk dalam negeri, produk lokal, tidak kalah dengan produk dari negara-negara lain,” kata Gus Muhlor, panggilan Ahmad Muhdlor.

Dia menyebut, Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendukung dan mensupport industri lokal. Termasuk para pelaku UMKM yang berani ekspansi ke luar negeri.

Mereka yang berhasil tembus pasar internasional itu, juga menjadi pahlawan devisa. Karena berhasil menarik uang dari luar negeri ke Indonesia.

“Ini salah satu contoh yang bisa menjadi inspirasi para pelaku UMKM di Sidoarjo. Bagaimana kita bisa berdiri sendiri, berkreasi dan terus berinovasi agar menjadi tuan di daerahnya sendiri dan menembus pasar luar negeri,” urainya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.