SURYA.CO.ID, PASURUAN – Kabar kurang baik menerpa rumah sakit milik pemerintah RSUD Grati berkaitan pengadaan alat kesehatan (alkes) di rumah sakit milik Pemkab Pasuruan itu. Meski kemudian dibantah pihak RSUD, namun dugaan adanya penentuan pemenang lelang alkes sampai isu uang cashback, sudah menyembur ke permukaan, Rabu (24/8/2022).

Adapun pengadaan alkes yang akan melengkapi peralatan di RSUD Grati adalah CT SCAN. Pengadaan alkes itu sejatinya digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Pasuruan wilayah Timur.

Hanya, muncul kabar tidak sedap terkait penentuan pemenang lelang dan uang cashback yang dikeluarkan oleh pemenang lelang alkes di RSUD Grati tersebut. Padahal, pengadaan alkes itu melalui mekanisme lelang, yaitu e-Katalog.

Sekalipun menggunakan e-Katalog, tetapi tidak luput dari dugaan permainan lelang. Sedangkan untuk pengadaan CT Scan itu disiapkan anggaran Rp 12 miliar. “Besaran cashback adalah 15 persen dari nilai anggaran,” kata sumber yang namanya menolak dikorankan.

Jika nilai anggaran Rp 12 miliar, maka dugaan awal cahsback yang harus disetorkan oleh pemenang lelang itu sekitar Rp 1 miliar lebih.

Karena masih kabar burung, tentu saja hal itu dibantah tegas oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik (Kabid Yanmed) RSUD Grati, drg Aris Kurniawan. Ditemui di kantornya, Aris menepis rumor penentuan pemenang lelang. Menurutnya, proses lelang sudah sesuai dengan ketentuannya.

Disampaikan, proses administrasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur tanpa melihat ada tidaknya beking atau uang cashback. “Proses pengadaan barang sesuai dengan negosiasi yang disyaratkan dalam e-katalog. Kami juga tidak boleh terima apapun dari penyedia,” tegas Aris.

Pria yang juga menjabat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ini juga menepis potensi cashback sebesar 15 persen dari pembelian barang. “Tidak ada cashback dari pengadaan barang. Kami dari awal dilantik di sini, sudah dilarang menerima apapun dari penyedia. Jadi isu itu tidak benar,” paparnya

Aris juga menyebut, hingga hari ini belum ada transaksi pembayaran karena memang CT SCAN juga belum dikirim oleh penyedia barang. “Proses pembayaran juga tidak bisa langsung dilakukan, karena alat yang datang harus dilakukan uji kompetensi dan uji radiasi,” lanjutnya.

Aris membenarkan, pengadaan CT SCAN adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat yang ada di wilayah Pasuruan Timur. Kalau ada pasien yang diperiksa bagian dalam, biasanya pihak rumah sakit memberikan rujukan parsial ke RSUD Bangil.

“Dengan adanya CT SCAN ini diharapkan masyarakat yang perlu pemeriksaan bagian dalam tidak harus pindah rumah sakit, bisa dilayani di RSUD Grati ini,” pungkasnya. ****

 


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.