Semarang: Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meluncurkan kartu Bus Rapid Transit (BRT), Trans Semarang, dengan huruf braille. Acara peluncuran kartu BRT braille dilaksanakan di Hotel KHAS Semarang, Jumat, 19 Agustus 2022.
 
Peluncuran kartu dihadiri sejumlah komunitas penyandang disabilitas di Semarang. Selain menggunakan huruf braille, kartu ini juga memiliki tarif khusus yang diberlakukan bagi penyandang disabilitas.
 
“Jadi semua teman disabilitas Semarang yang punya kartu itu bisa memakai BRT cukup bayar seribu dalam sehari itu dia bisa muter kemana-mana. Sekali aja bayar seribu, sama seperti pelajar dan juga lansia,” ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, pada tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Selasa 23 Agustus 2022. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kartu yang dibagikan secara gratis tersebut sudah dilengkapi saldo sebesar Rp25.000. Jika saldo tersebut telah habis digunakan, para pengguna kartu bisa langsung melakukan pengisian ulang di Halte Hebat Trans Semarang. 
 
Adanya kartu khusus disabilitas juga mempermudah pegawai BRT yang bertugas di halte untuk mendeteksi penyandang disabilitas dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan yang bersangkutan.  
 
“Disabilitas itu secara fisik kadang-kadang gak kelihatan, terutama misalnya tunarungu. Kalau kekurangan pendengaran saya rasa (terlihat) seperti orang normal, maka dengan menunjukkan (kartu) itu, (petugas BRT) mengerti berarti harus dilayani dengan bahasa isyarat,” jelas Hendrar. 
 
Kartu BRT Trans Semarang edisi khusus huruf braille ini bisa didapatkan di titik-titik keberangkatan masing-masing koridor BRT Semarang, kantor kelurahan, atau melalui Dinas Sosial Kota Semarang. Namun apabila tidak bisa mengambil di tempat yang sudah ditentukan, kartu akan diantarkan ke rumah-rumah penyandang disabilitas. 
 
Upaya Semarang untuk menjadi kota ramah disabilitas tidak hanya dengan peluncuran kartu BRT edisi braille, tetapi fasilitas infrastruktur seperti shelter dan halte juga dibangun ramah difabel. Bahkan, pegawai BRT yang bertugas juga telah dibekali kemampuan berbahasa isyarat.
 
Annisa Ambarwaty

 

(WAN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.