SURYA.CO.ID, JEMBER – Pemerintah Kabupaten Jember terus menggeber sejumlah kegiatan selama Agustus ini. Setelah Minggu (21/8/2022) mengadakan Jember Running Festival, kini Senin (22/8/2022), giliran Karnaval Sekolah tingkat Kabupaten Jember yang digeber.

Meski digelar di hari aktif, namun antusiasme warga melihat karnaval tetap tinggi. Setidaknya itu terlihat dari warga yang melihat di sisi kanan kiri jalur karnaval. Belum lagi, jumlah peserta karnaval yang mencapai 7.700 orang pelajar, dan 770 orang penari dari 31 kecamatan se-Kabupaten Jember.

Para pelajar yang menampilkan berbagai busana adat dan kreasi tersebut dibagi dalam 77 kontingen. Setiap kecamatan terbagi dalam dua kontingen, yakni kontingen pelajar SD dan SMP. Sedangkan SMA/SMK terbagi dalam 15 kontingen.

“Setiap kontingen berisikan 100 orang. Mereka berassal dari 31 kecamatan se-Kabupaten Jember,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Jember, Sukowinarno.

Karnaval pelajar ini digelar setelah nyaris dua tahun lebih absen akibat merebaknya pandemi Covid-19. Karena itu ketika Pemkab Jember melalui Dinas Pendidikan menggelar karnaval pelajar tingkat kabupaten tersebut, antusiasme peserta dan warga penonton tinggi.

“Peserta dari setiap kecamatan sudah kami batasi. Kalau tidak kami atur, khawatir bisa lebih banyak lagi,” kata Suko.

Karnaval tersebut masih dalam rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Karnaval diberangkatkan dari Jalan Kartini, sisi Barat Alun-Alun Jember dan berakhir di Kota Cinema Mall di Jalan Gajah Mada dengan rute sejauh 2,3 KM.

Setelah dari Alun-Alun Jember, peserta berbelok ke Jalan Sultan Agung yang tersambung dengan Jalan Gajah Mada. Selama pelaksanaan karnaval, peserta memakai separo lajur jalan, sehingga jalan protokol di Jember yang dilewati karnaval tidak ditutup total.

Karnaval pelajar tersebut menampilkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga para peserta karnaval banyak yang memakai pakaian adat dari sejumlah suku bangsa di Indonesia.

Seperti Kecamatan Sumbersari yang mengusung tema Wonderland Indonesia. Pelajar dari kecamatan tersebut menampilkan pakaian adat Jawa, Bugis, Dayak, Bali, Papua, juga Minangkabau.

Kecamatan Kaliwates juga menampilkan tema Ragam Budaya, satu di antaranya menampilkan kebudayaan masyarakat Pendalungan Jember, seperti pakaian adatnya juga kesenian musiknya. Bahkan beberapa peserta juga menyuguhkan kemeriahan kostum kreasi seperti dalam karnaval JFC (Jember Fashion Carnaval).

Bupati Jember, Hendy Siswanto melepas peserta karnaval itu dari Alun-Alun Jember. “Semua agama, bangsa, suku dan ras satu kekuatan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Maka dari itu memiliki kedudukan yang sama,” pesan Bupati Hendy.

Hendy menegaskan, semboyan Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan Indonesia yang bersatu, dan juga perbedaan dapat menjadi indah. “Tentunya juga akan menjadi keragaman yang lebih menyatupadukan perbedaan,” tegasnya.

Hendy berharap, pelaksanaan karnaval bisa meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Jember. Apalagi, imbuhnya, karnaval seperti yang digelar hari ini juga digelar di banyak desa dan kecamatan di Jember secara bergiliran. Keberadaan kegiatan seperti karnaval, diyakini bisa membantu ekonomi kerakyatan di Jember. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.