Jakarta: Pendidikan Profesi Guru (PPG), Lembaga Pengembangan Profesi Pendidikan (LP3) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan rapat koordinasi (rakor) Persiapan Teknis Pelaksanaan Uji Pengetahuan-Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UP UKMPPG) Daring Domisili Retaker 2 Tahun 2022 bagi panitia dan pengawas. Sekretaris LP3 Himawan Wismanadi menuturkan kegiatan untuk mematangkan persiapan pelaksanaan uji kompetensi. 
 
“Agar tidak terjadi kendala saat ujian berlangsung sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Himawan dikutip dari laman unesa.ac.id, Senin, 22 Agustus 2022. 
 
Himawan menuturkan Unesa bersama tiga universitas lainnya menjadi rumah bagi peserta UP UKMPPG 2022. Dia menyebut kepercayaan itu merupakan sebuah kehormatan. 





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Unesa menjadi salah satu kampus yang dipercaya pusat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait PPG. Ini tentu menjadi kehormatan dan semangat bagi jajaran agar semakin meningkatkan kualitas kinerja, inovasi, dan komitmen ke depannya,” ucap dia. 
 
Penyelia atau supervisor, Riyadi, mengungkapkan ujian ini bukan ajang main-main. Ini merupakan fasilitas luar biasa bagi guru yang akan mengikuti ujian ulang kompetensi mahasiswa pendidikan profesi guru.
 
“Dalam mempersiapkan guru berkualitas, tentu kita harus adakan pengawalan. Saat ini semakin banyak guru yang pintar, kadangkala juga pintar dalam mengelabui pengawas. Oleh karena itu, pengawasan harus terus ditingkatkan,” ujar dia. 
 
Riyadi mengungkapkan persoalan klasik yang biasa ada di ujian PPG yaitu kecurangan saat ujian, terlebih peserta perempuan. Pengawas harus bekerja semaksimal mungkin dalam proses mengawasi peserta. 
 
Namun, kata dia, masih banyak pengawas lengah dan mencampuradukkan urusan mengawas dengan aktivitas lain. Penyelia, Yus Mochamad Cholily, menuturkan banyak gangguan dan masalah yang bisa terjadi pada saat ujian. 
 
Selain ada peserta ujian yang curang, perlu diperhatikan pula kondisi server yang terkadang naik turun. Dia menuturkan hal itu tentu akan mempersulit saat ujian berlangsung, karena peserta harus menunggu hingga server kembali normal. 
 
“Saya hanya berharap dan menginginkan kelancaran dalam ujian ini. Semoga peserta dan pengawas dapat tampil semaksimal mungkin dalam event ini,” tutur dia. 
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.