Jakarta: Industri mebel dan kerajinan saat ini sedang menghadapi kekurangan ahli ukir. Hal ini karena sektor tersebut menghadapi ancaman masuknya alat ukir.
 
“Saat ini kita sedang menghadapi isu besar masuknya alat ukir untuk ukiran. Ini jadi ancaman, dan ini PR untuk HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) untuk kembali mendorong kembali master ukiran,” kata Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, saat penutupan IFEX 2022, Minggu, 21 Agustus 2022.
 
Oleh karena itu, pihaknya sedang membuat konsep dalam mengejar ketertinggalan untuk menghidupkan para master ukir tersebut.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Bagaimana caranya agar generasi-generasi muda sekarang mau terjun ke dunia ini,” tuturnya.
 
Menurut dia, industri mebel dan handicraft memiliki dampak luas dalam hal lapangan pekerjaan. Pada 2005, dirinya pernah membuat roadmap bagaimana mebel dan handicraft penjualannya mencapai USD5 miliar di 2019.
 

“Karena setiap kenaikan USD1 miliar, ada 400 ribu tenaga kerja yang terserap. Bahan baku semuanya ada di dalam negeri. Lalu bagaimana pemberdayaannya? Saya pernah buat roadmap itu, banyak kebijakan pemerintah yang belum memahami produk dalam negeri, baru saat ini gencar sekali, dari pameran sekarang, concern buyer dari Eropa AS, banyak yang datang. Indonesia punya kekuatan, pascacovid ada kebangkitannya,” jelasnya.
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya berpesan kepada para pelaku industri mebel di Tanah Air untuk terus meningkatkan daya saing produk di pasar global. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di sektor tersebut.
 
“Indonesia bisa menjadi arena yang tepat karena Indonesia kaya bahan baku, kaya karya seni, dan kita memiliki kemampuan pasar yang besar. Apalagi, sekarang pasar dunia sudah tidak tersekat-sekat,” ujar Jokowi.
 
Jokowi juga mengingatkan kunci untuk meningkatkan daya saing tidak bisa hanya bertumpu pada sisi hilir tetapi juga harus fokus pada sisi hulu. Perbaikan kualitas produk memang penting, tetapi yang lebih penting lagi yaitu komitmen untuk menjaga nilai-nilai lingkungan berkelanjutan.
 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.