SURYA.CO.ID, NGANJUK – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Nganjuk mengakhiri rangkaian pelatihan keterampilan lanjutan bagi wirausaha petani tembakau. Dan dari hasil pelatihan berbagai keterampilan berwirausaha tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik selain kegiatan bertani tembakau.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Nganjuk, Supiyanto mengatakan, digelarnya pelatihan tersebut guna perluasan wawasan dan ilmu bagi masyarakat. Dengan demikian masyarakat bisa meningkatkan skill maupun kemampuannya.

Apalagi, diungkapkan Supiyanto, pelatihan itu juga merupakan pelatihan berkelanjutan sehingga pastinya hasil yang diciptakan sangat bagus dan bisa berdaya saing untuk menciptakan wirausaha baru.

“Ini bisa dilihat dari hasil pelatihan keterampilan khususnya menjahit yang sangat luar biasa. Di mana hasilnya bisa langsung dirasakan oleh peserta pelatihan dan sudah bisa membuat dan memakai baju buatan sendiri. Semoga ilmu yang diperoleh menjadikan para peserta semakin profesional,” kata Supiyanto, Minggu (21/8/2022).

Lebih lanjut dikatakan Supiyanto, khusus dalam pelatihan keterampilan menjahit berkelanjutan bagi wirausaha sengaja difokuskan untuk masyarakat penghasil tembakau di Nganjuk, seperti di daerah Kecamatan Lengkong. Ini karena dana pelatihan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Makanya, kami laksanakan pelatihan pada daerah penghasil tembakau untuk bisa memulai usaha sampingan yang lebih baik nantinya,” ucap Supiyanto.

Sementara Plt Camat Lengkong, Sauqi mengapresiasi kegiatan pelatihan keterampilan yang diberikan kepada para petani tembakau di wilayahnya. Dan mewakili kepala desa di wilayah Kecamatan Lengkong, ia mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang diberikan oleh Disnaker Nganjuk.

“Semoga pelatihan tersebut bermanfaat untuk masyarakat di Kecamatan Lengkong khususnya para petani tembakau,” ujar Sauqi.

Untuk itu, harap Sauqi, setelah pelatihan para peserta tidak berhenti sampai di situ. Tetapi bisa terus mengembangkan ilmu yang sudah didapat menjadi lebih baik dengan berbagai inovasi. “Dengan demikian, peserta pelatihan keterampilan bisa menjadi penjahit dan desainer profesional,” ucap Sauqi.

Sementara salah satu peserta pelatihan, Mirna mengatakan, pelatihan keterampilan tersebut ia bisa mendapatkan pengalaman dan wawasan terkait teknik dan cara menjahit yang baik. “Semoga ke depan kami bisa diberikan pelatihan yang berkelanjutan. Sehingga menjadi penjahit yang mahir dan handal serta dapat menjadi usahawan baru,” tutur Mirna. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.