Jakarta: Beberapa ibu yang sedang menyusui mungkin merasakan masalah pada menstruasi, rasa lapar berlebih, hingga perubahan pada tingkat energi dibandingkan sebelumnya. Tak sedikit juga yang menyebutkan bahwa menyusui dapat menyebabkan tulang menjadi lebih cepat rapuh. Benarkah demikian?

Sebagai konsultan laktasi, Vicki Horner, IBCLC, mengatakan sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu mungkin kehilangan kepadatan tulang saat menyusui, tetapi kepadatan tulang yang hilang tersebut akan diganti dengan sel-sel yang baru dalam waktu dua tahun setelah melahirkan.

Namun, Vicki mencatat bahwa ada juga beberapa faktor luar yang berperan secara keseluruhan pada kesehatan tulang, termasuk nutrisi. Danielle Downs Spradlin, IBCLC, menambahkan mempertahankan pola makan yang positif bagi pemberian ASI dan mengonsumsi mineral atau vitamin sesuai kebutuhan sama pentingnya dengan mengonsumsi vitamin prenatal selama kehamilan.

Faktanya, Spradlin menyamakan kelenjar susu tubuh dengan plasenta. Plasenta adalah organ canggih yang memprioritaskan pertumbuhan janin dan kelenjar susu sama canggihnya.

Kesamaan ini menekankan pentingnya nutrisi yang tepat untuk ibu menyusui karena tubuh mereka bekerja untuk menjaga dua orang (dan tulang mereka) agar sehat dan kuat.  

Sebuah ulasan dalam Journal of Family and Reproductive Health mencatat bahwa ibu benar-benar mulai kehilangan massa tulang selama kehamilan, jadi tidak semua kehilangan disebabkan oleh menyusui.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa ibu yang menyusui terus menerus kehilangan (minimal) kepadatan tulang pada enam bulan setelah melahirkan.

Sedangkan, kepadatan tulang pada ibu yang tidak menyusui mulai meningkat pada tiga bulan setelah melahirkan. Namun, pada 24 bulan pascapersalinan ibu menyusui mengalami pembangunan tulang kembali yang lebih cepat daripada yang tidak menyusui.

Pada dasarnya, tubuh dibuat untuk menyusui setelah melahirkan sehingga tubuh akan mampu memperbaiki dirinya sendiri setelah kehamilan, persalinan, dan melahirkan. Tubuh juga akan memperbaiki dirinya sendiri setelah menyusui.

Dan, efek jangka pendek menyusui pada tulang bukan menjadi alasan bagi ibu untuk tidak menyusui. Ada banyak manfaat jangka panjang dari menyusui bagi ibu yang perlu kamu ingat.

“Menyusui dapat mengurangi peluang kanker payudara sebelum dan sesudah menopause, kanker serviks dan ovarium, osteoporosis, anemia serta infeksi saluran kemih,” tutup Vicki.
(FIR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.