Jakarta:  LaSalle College menambah program studi baru, yakni Sinematografi untuk merespons tingginya kebutuhan SDM di bidang ini.  Hal ini seiring dengan majunya tren dunia di bidang sinematografi belakangan ini, utamanya di kawasan Asia.
 
Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Desain LaSalle, Hariyadi Sukamdani mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang sinematografi.  Bahkan jika dibandingkan dengan Korea Selatan yang beberapa tahun belakangan ini tengah digandrungi lewat film dan drama koreanya.
 
Untuk itu, industri sinematografi ini perlu dikembangkan, utamanya oleh dunia pendidikan di Tanah Air.  Dunia pendidikan, kata Haryadi, diharapkan dapat menjadi hulu lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang dapat meningkatkan geliat sinematografi di Indonesia.  





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Itu yang sebenarnya kami lihat, Indonesia punya kemampuan yang sebetulnya kalau jujur jauh lebih besar dari Korea,” kata Hariyadi dalam konferensi pers kelulusan mahasiswa bertema Sphere: An Orb of Immense Creativities, di Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2022.
 
Haryadi mengatakan, rencana untuk membuka prodi ini sebenarnya sudah muncul sejak 10 tahun lalu. Namun masih tertunda mengingat kala itu jumlah pengajar dan ahli di sinematografi masih minim di Tanah Air. 
 
Menurutnya, kebutuhan SDM sinematogradi sangat tinggi, termasuk yang bekerja di bidang perfilman. Tak hanya layar lebar, namun juga televisi, bahkan kini juga media sosial. 
 
“Karena itu LaSalle ingin mengambil partisipasi dengan pengalaman-pengalaman yang ada, formasi kita sudah kuat,” kata Haryadi.
 
Haryadi menambahkan, LaSalle akan terus memperbaharui komitmennya untuk menjadi institusi pendidikan kelas dunia dan tetap berkontribusi di dunia industri kreatif. Beberapa di antaranya adalah metode pembelajaran secara bauran sehingga membuka kesempatan untuk belajar lebih fleksibel di luar kampus atau waktu regular, pembaruan dan pengembangan kurikulum berkala secara teratur sesuai dengan perkembangan zaman.
 
“Program baru ini menawarkan kurikulum yang menjawab kebutuhan pekerja kreatif yang mempunyai kompetensi profesi yang berlaku di industri film,” ujar Haryadi.
 
Dalam kesempatan yang sama, Campus Director Sekolah Tinggi Desain LaSalle, Bonatua Napitu mengatakan, kemampuan pihaknya untuk mendukung berdirinya prodi Sinematografi sudah tidak perlu diragukan lagi. Mengingat sejarah berdirinya LaSalle College sejak 25 tahun lalu ini.
 
Sejumlah program studi yang ada selama ini pun, dapat diintegrasikan dan disinergikan ke dalam prodi baru sinematografi.  “Di antaranya ada aspek kostum, visual effect atau make-up, stage set, komunikasi visual, media editing, graphic atau image processing, penataan atau pengambilan gambar, dan lain-lain,” ungkap Bonatua.

Tema Kelulusan

LaSalle College Jakarta menggelar acara kelulusan angkatan 2022 yang digelar di Senayan City Hall, Jumat, 19 Agustus 2022.   Tema yang diusung kali ini adalah Sphere: An Orb of Immense Creativities.
 
Pemilihan tema ini dilatarbelakangi kondisi beberapa tahun ini, ketika penduduk bumi dipaksa untuk hidup dengan penuh pembatasan akibat pandemi covid-19. Namun, untuk beberapa orang, tidak menyurutkan semangat untuk berhenti berkreasi.
 
Respons Tingginya Kebutuhan SDM Perfilman, LaSalle College Buka Prodi Baru Sinematografi
Pameran karya mahasiswa LaSalle College di tengah kelulusan angkatan 2022. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
 
Bola ini melambangkan hasil dari berbagai kreatifitas penuh ragam dari mahasiswa LaSalle College Jakarta selama masa pembatasan tersebut, dalam bidang: Fesyen Desain, Fesyen Bisnis, Desain Interior, Tata Rias Artistik, Digital Media-Game Art Desain dan Fotografi.
 
LaSalle College Jakarta adalah institusi pendidikan internasional berpusat di Montreal, Kanada. Ini merupakan Sekolah Tinggi Desain yang sudah diakui oleh Ditjen Pendidikan Tinggi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 
Oleh karenanya, lulusannya selain memiliki kemampuan yang diakui oleh komunitas desainer internasional, mereka juga mempunyai kesempatan berkarier lebih luas/global setelah menamatkan masa belajarnya di LaSalle.  Mahasiswa juga dididik dan dibimbing oleh para pengajar dan dosen terlatih yang juga adalah pelaku industri di bidangnya.
 
LaSalle juga berkolaborasi dengan 23 kampus LaSalle lainnya yang tersebar di 13 negara dari 5 benua. Dilatih dengan porsi workshop/praktek yang lebih banyak daripada teori dan dengan mengikuti beberapa kompetisi/mendapatkan penghargaan international, mereka mampu menghasilkan ragam koleksi (portfolio) yang berkualitas di akhir masa studi mereka.
 
Beberapa di antara para mahasiswa bahkan melanjutkan studi ke kampus LaSalle di negara lainnya, seperti Spanyol, Kanada, dan Australia).  Di akhir tahun 2022 ini, LaSalle College Jakarta akan memasuki usia yang ke 25 tahun.
 
LaSalle didirikan pada 30 Desember 1997 oleh sejumlah asosiasi dan individu, yang dipimpin oleh Hariyadi Sukamdani dan Poppy Dharsono. LaSalle College Indonesia kini berada di  Jakarta dan Surabaya.
 

 

(CEU)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.