Jade telah menekuni dunia balet sejak usia tujuh tahun. Sejak saat itu pula berbagai prestasi berhasil diraihnya. Salah satunya adalah peraih medali emas dalam “Asia Pacific Arts Festival 2019” di Ho Chi Minh, Vietnam untuk kategori solo dan grup.
Selain menjadi balerina, lulusan Sekolah Kristen Mawar Saron tahun 2019 ini juga aktif sebagai content creator di media sosial. Sebagai generasi milenial yang telah memiliki literasi digital marketing, di usia 19 tahun ini Jade juga telah memiliki +45 juta captive market awareness setiap bulannya sebagai bagian dari ekosistem digital yang telah dibangunnya sejak remaja.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Saya sangat menyukai balet, karena balet itu seni yang sangat indah. Gerakannya sangat sulit dan detail sekali, sehingga memerlukan latihan yang keras untuk bisa mencapai ke level profesional, tetapi saat menari saya merasa saya bisa mengekspresikan diri saya lewat gerakan saya,” ungkap Jade dikutip dari Media Indonesia.
Dalam keberangkatannya kali ini, Jade mendapat dukungan dari Layanan Pengadaan Indonesia (LPI). Pendiri Manajemen Publik LPI, Zulfikar Dachlan menyampaikan alasan pihaknya memberi dukungan terhadap Jade.
“Di usianya yang sangat muda, Jade telah membuktikan bahwa talenta muda dari Indonesia juga bisa menjadikan balet (sebagai seni tari yang mendunia) menjadi kemampuan (skill) yang memberi dampak positif dalam kehidupan, baik bagi diri pribadi, keluarga, dan masyarakat melalui ketekunan dan kerja keras,” beber Zulfikar dalam siaran persnya, Kamis, 18 Agustus 2022.
Ia berharap, dukungan kecil dari manajemen dan segenap karyawan LPI untuk Jade ini dapat mendorong pihak lain untuk berkolaborasi yang dapat mendukung perjalanan pendidikan dan karier Jade di masa mendatang.
(CEU)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.