Jakarta: Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University membuat media pembelajaran interaktif, Caksara (Cakra Nusantara). Tim yang terdiri dari empat mahasiswa ini ingin membantu siswa kelas 1 dan 2 SD bisa membaca dalam waktu singkat.
Media pembelajaran Caksara menggunakan papan dan kartu untuk bermain sambil belajar. Sebab, saat ini anak-anak cenderung lebih suka belajar sambil bermain.
Metode bermain sambil belajar ini diangkat oleh Tim Caksara untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar membaca. Sehingga, kemampuan literasi siswa juga akan meningkat.
Tim PKM-PM Caksara diketuai Fenty Wurni Asih dari Ilmu Ekonomi Syariah dan anggotanya yaitu Ramzani Lutfi Syarifah (Kimia), Aldila Widya Putri Oktavia (Biokimia), dan Leica Agis Al Barra (Arsitektur Landskap). Tujuan tim mengangkat ide ini untuk menyelesaikan masalah kemampuan membaca anak-anak di SD Negeri Ciasmara 04, Pamijahan, Bogor yang masih rendah.
“Sebelum mengembangkan Caksara, kami sudah melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru serta survei ke lokasi. Hasilnya didapat 32 siswa dari kelas 1 dan 2 pada Tahun Ajaran 2021/2022 belum bisa membaca,” ujar Fenty dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Agustus 2022.
Oleh karena itu, Fenty dan tim mengembangkan Cakra Nusantara. Sebuah papan jelajah menggunakan desain wilayah nusantara yang menggunakan model Index Card Match. Model ini diangkat sebagai upaya mengatasi semangat siswa yang naik turun dalam belajar.
“Model mencocokkan soal dengan jawaban bisa melatih siswa untuk mengingat materi yang telah diajarkan dan membuat siswa tidak jenuh dalam belajar. Cakra Nusantara atau biasa disingkat Caksara menggunakan beberapa alat peraga. Di antaranya Papan Caksara, Cakra Putar, Pion, Kartu Pertanyaan-Jawaban, dan Kartu Help Me. Masing-masing alat peraga ini memiliki kegunaannya sendiri,” papar Fenty.
Dalam mempermudah mitra memahami cara bermain Caksara, tim juga sudah menyediakan video tutorial bermain yang telah diposting di YouTube Caksara (Caksara). Selain itu, buku panduan sementara juga sudah dicetak untuk mitra.
Fenty berharap inovasi ini bisa membantu guru-guru di Indonesia di kemudian hari untuk digunakan sebagai metode belajar. “Kami berharap media belajar ini bisa menjadi alternatif yang digunakan guru di dalam pengimplementasian kegiatan belajar sehari-hari. Karena potensi keberlanjutan Caksara sangat besar untuk diterapkan,” kata Fenty.
Salah satu guru di SD Negeri Ciasmara 04, Siti Iyar, yang juga Wali Kelas 2 mengungkapkan dengan pembelajaran Caksara siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan akan lebih mudah belajar membaca karena tertarik oleh media Caksara. Dia juga sempat ikut memandu kegiatan Caksara saat di level 1 sehingga mengetahui langsung bagaimana cara bermainnya.
Media pembelajaran Caksara menggunakan papan dan kartu untuk bermain sambil belajar. Sebab, saat ini anak-anak cenderung lebih suka belajar sambil bermain.
Metode bermain sambil belajar ini diangkat oleh Tim Caksara untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar membaca. Sehingga, kemampuan literasi siswa juga akan meningkat.
Tim PKM-PM Caksara diketuai Fenty Wurni Asih dari Ilmu Ekonomi Syariah dan anggotanya yaitu Ramzani Lutfi Syarifah (Kimia), Aldila Widya Putri Oktavia (Biokimia), dan Leica Agis Al Barra (Arsitektur Landskap). Tujuan tim mengangkat ide ini untuk menyelesaikan masalah kemampuan membaca anak-anak di SD Negeri Ciasmara 04, Pamijahan, Bogor yang masih rendah.
“Sebelum mengembangkan Caksara, kami sudah melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru serta survei ke lokasi. Hasilnya didapat 32 siswa dari kelas 1 dan 2 pada Tahun Ajaran 2021/2022 belum bisa membaca,” ujar Fenty dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Agustus 2022.
Oleh karena itu, Fenty dan tim mengembangkan Cakra Nusantara. Sebuah papan jelajah menggunakan desain wilayah nusantara yang menggunakan model Index Card Match. Model ini diangkat sebagai upaya mengatasi semangat siswa yang naik turun dalam belajar.
“Model mencocokkan soal dengan jawaban bisa melatih siswa untuk mengingat materi yang telah diajarkan dan membuat siswa tidak jenuh dalam belajar. Cakra Nusantara atau biasa disingkat Caksara menggunakan beberapa alat peraga. Di antaranya Papan Caksara, Cakra Putar, Pion, Kartu Pertanyaan-Jawaban, dan Kartu Help Me. Masing-masing alat peraga ini memiliki kegunaannya sendiri,” papar Fenty.
Dalam mempermudah mitra memahami cara bermain Caksara, tim juga sudah menyediakan video tutorial bermain yang telah diposting di YouTube Caksara (Caksara). Selain itu, buku panduan sementara juga sudah dicetak untuk mitra.
Fenty berharap inovasi ini bisa membantu guru-guru di Indonesia di kemudian hari untuk digunakan sebagai metode belajar. “Kami berharap media belajar ini bisa menjadi alternatif yang digunakan guru di dalam pengimplementasian kegiatan belajar sehari-hari. Karena potensi keberlanjutan Caksara sangat besar untuk diterapkan,” kata Fenty.
Salah satu guru di SD Negeri Ciasmara 04, Siti Iyar, yang juga Wali Kelas 2 mengungkapkan dengan pembelajaran Caksara siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca permulaan akan lebih mudah belajar membaca karena tertarik oleh media Caksara. Dia juga sempat ikut memandu kegiatan Caksara saat di level 1 sehingga mengetahui langsung bagaimana cara bermainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(REN)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.