Jakarta: PT PLN (Persero) menyatakan telah menaikkan permintaan listrik untuk memacu roda perekonomian Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan pelat merah, PLN memang ditugaskan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. 
 
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya untuk menaikkan permintaan listrik, salah satunya dengan memfasilitasi masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik serta penggunaan kompor induksi.
 
“Kita memfasilitasi masyarakat beralih dari kendaraan berbasis BBM yang mahal, impor, dan tidak ramah lingkungan ke kendaraan listrik. Dengan ini kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca lebih dari 50 persen,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Agustus 2022.
 

Selain itu, PLN juga mengembangkan program electrifying agriculture. Petani yang tadinya memakai BBM beralih ke listrik sehingga mengurangi biaya operasional mereka sampai 70 persen.
 
“Ini memberi perubahan luar biasa di sektor pertanian. Strategi ini diharapkan bisa mempercepat transisi energi sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Darmawan.
 
Darmawan berkomitmen akan menjadikan PLN sebagai BUMN yang sehat dan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. PLN akan terus melakukan transformasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan, sehingga ketika pelanggan mudah dalam mengakses kelistrikan dan mendapatkan nilai tambah dari penggunaan listrik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
 
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga sebelumnya menjelaskan, wujud kontribusi BUMN adalah mampu mengurangi angka kemiskinan. Kinerja BUMN menjadi cara untuk menekan angka kemiskinan. 
 
“Kelas menengah telah mencapai 232 juta. Artinya kelas bawah semakin mengecil,” ujar Arya dalam Webinar “BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional. 
 
Arya juga menjelaskan, BUMN pada tahun buku 2021 mampu meningkatkan pendapatan dari Rp 1.130 triliun ke Rp 1.982 triliun. Kenaikan pendapatan ini mengerek pertumbuhan laba total yang mampu dikantongi BUMN sehingga bisa memberikan kontribusi lebih untuk negara.
 
“Di sisi lain laba kita, naik 40 persen. Makanya ini wujud contoh berhasilnya kita melakukan efisiensi dan transformasi. Laba bersih dari 10 perusahaan terbesar di Indonesia yang tujuh itu BUMN,” kata Arya.
 

(ANN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.