Kegiatan Kick Off yang dilangsungkan secara luring (offline) ini melibatkan ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Sumatera Utara. Di antaranya dari Pondok Pesantren Darul Quran, Pondok Pesantren Darul Hikmah TPI, Pondok Pesantren Ta’dib Al Syakirin, serta Pondok Pesantren lain di Medan dan sekitarnya.
Program ini tidak saja sebagai tuntutan perkembangan global, tetapi juga akan memberikan banyak manfaat kepada santri dan pondok pesantren di Indonesia. Kick Off ini merupakan permulaan dari serangkaian program Ngaji Literasi Digital dari Duta Santri Nasional yang ke depannya akan dilaksanakan di beberapa titik di seluruh Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketua Umum Duta Santri Nasional, Syifa’ Nurda Mu’affa dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini sebagai upaya mengedukasi santri agar cakap digital.
“Ngaji Literasi Digital merupakan sebuah program yang bertujuan untuk membekali santri dalam memanfaatkan serta mengisi ruang digital dengan konten yang bermanfaat dan lebih moderat (tawasuth),” ujarnya.
Baca: Wapres Harap Pesantren Jadi Mitra Pemerintah
Selain itu, Syifa’ Nurda Mu’affa juga menambahkan bahwa dalam proses transformasi digital santri harus menjadi aktor. “Melihat perkembangan dunia digital yang semakin cepat, santri harus segera mengambil tempat. Santri harus berada pada posisi yang strategis dan ikut mewarnai proses digitalisasi”.
Santri asal Blitar – Jawa Timur tersebut juga mengatakan bahwa Ngaji Literasi Digital juga menjadi upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia. “Ngaji Literasi Digital juga menjadi bagian dari visi misi Presiden Jokowi untuk pengembangan SDM Digital, untuk mewujudkan Indonesia Maju,” pungkas Syifa’.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah sangat mengapresiasi program Ngaji Literasi Digital yang diadakan Duta Santri Nasional. Musa berharap agar program semacam ini dapat terus terlaksana sehingga dapat berdampak positif bagi santri dan pondok pesantren, khususnya dalam meningkatkan kecakapan digital para santri.
“Semoga para santri semakin cakap digital sehingga mampu mewarnai ruang digital Indonesia dengan konten yang rahmatan lil alamin,” ucap Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam sambutannya pada Kick Off Ngaji Literasi Digital tersebut, turut menyampaikan apresiasi kepada Duta Santri Nasional yang telah mengambil langkah strategis dalam merespon perkembangan dunia digital.
“Program yang mengusung tema ‘Santri Makin Cakap Digital’, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Kita ketahui bersama, TIK berkembang sangat cepat yang ditandai dengan pembangunan infrastruktur TIK, internet, era big data, artificial intelligent, internet of thing (IoT), hingga terjadinya revolusi industri 4.0 menuju 5.0. Praktis, sebagian aktivitas telah bergeser dari manual ke platform digital,” katanya.
Waketum MUI Sumatra Utara Ardiansyah juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program Ngaji Literasi Digital. Menurutnya, program ini sangat dibutuhkan oleh santri dan pondok pesantren.
“Mudah-mudahan kegiatan Ngaji Literasi Digital ini dapat membuka wawasan para santri dan santriwati sehingga lebih cakap digital dan membawa keberkahan dari Allah SWT,” kata Ardiansyah.
(ALB)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.