Jakarta: Sejumlah perempuan di Jakarta dan sekitarnya dari berbagai komuitas mengenakan kebaya saat penyelenggaraan Parade Kebaya Nusantara di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Agustus 2022. Parade kebaya diselenggarakan untuk memeriahkan HUT kemerdekaan dan bentuk dukungan terhadap upaya pendaftaran kebaya sebagai Warisan Tak Benda (Intangible Heritage) UNESCO.
 
Dukungan dilakukan bersama dengan kelompok aktivis perempuan lainnya terkhusus para pencinta dan pelestari budaya yang diprakasai oleh Timnas Kebaya Nasional Goes to UNESCO.
 
“Kebersamaan kami disini adalah sebagai bentuk dukungan KPPG dan Ormas Perempuan Kekaryaan agar segera terealisasinya Kebaya Goes UNESCO dan juga penetapan Hari Kebaya Naional,” kata Sekretaris Jenderal PP Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG)  Lindsey Afsari Puteri, Sabtu, 13 Agustus 2022. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Lindsey mengatakan,dukungan ini dilatarbelakangi oleh tanggungjawab moral para aktivis/pemimpin perempuan dari lintas profesi, instansi dan organisasi untuk turut melestarikan Kebaya sebagai identitas bangsa serta menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat khususnya perempuan Indonesia dan generasi muda.
 
Baca: Kemenko PMK Dorong Pelestarian Kebaya Sebagai Simbol Budaya Bangsa
 
Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus ikut mengawal dan memperjuangkan percepatan realisasi tersebut. Terutama para pemangku kebijakan yang memiliki akses dan wewenang. Antara lain, pemerintah melalui Kemendikbudristek khususnya Direktorat perlindungan kebudayaan, lalu Kemenparekraf, mengingat para perancang busana (kebaya) dan pelaku usaha fesyen butuh dukungan dalam pengembangan industri kreatif ini.
 
“Artinya tidak hanya bicara pelestarian budaya tetapi juga peningkatan ekonomi masyarakat, kemandirian ekonomi perempuan melalui ekonomi kreatif fesyen budaya (kebaya). Tak lupa peran para akademisi dan ahli sejarah kebudayaan untuk memperkuat kajian dan penuntasan naskah nominasi (dossier) sebagai pelengkap syarat pendaftaran ke Unescco,” tambahnya.
 
Ketua Gerakan Perempuan MKGR Adde Rossi mengatakan, akan memonitor tahapan secara prosedural pengajuan Kebaya Goes To UNESCO maupun Penetapan Hari Kebaya Nasional yang sudah dijalankan. 
 
“Selaku mitra pemerintah, DPR RI melalui Komisi X dan Alat Kelengkapan Dewan terkait pasti akan mendukung penuh hal ini,” kata Adde Rossi.
 
Selain KPPG dan Ormas Perempuan Kekaryaan, tampak komunitas notaris berkebaya, perempuan Indonesia maju, perempuan bersanggul nusantara, perempuan berkebaya indonesia, female in real estate, dan lainnya termasuk para penari flash mob, mahasiswi, dan pelajar. Dan hadir pula memberi dukungan langsung, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ibu Bintang Puspayoga.
 

(ALB)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.