Washington: Kongres Amerika Serikat (AS) meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) seputar iklim dan kesehatan yang diusulkan Partai Demokrat pada Jumat, 12 Agustus. Ini merupakan kemenangan besar bagi Presiden AS Joe Biden dan Demokrat yang berharap dapat mempertahankan mayoritas mereka di level Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat dalam pemilihan umum pada November mendatang.
 
RUU iklim dan kesehatan Demokrat lolos di level DPR AS lewat pemungutan suara dengan 220 dukungan berbanding 207. Kemenangan itu disambut meriah jajaran politisi Demokrat dan juga para staf Gedung Putih yang menonton melalui televisi.
 
“Hari ini, warga Amerika menang. Kepentingan khusus kalah,” tulis Biden via Twitter, yang menyaksikan pemungutan suara melalui televis dari Pulau Kiawah di South Carolina.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dikutip dari TOI, Sabtu, 13 Agustus 2022, Biden berencana menandatangani RUU itu agar bisa menjadi UU pekan depan.
 
Jajaran politisi Demokrat mendeklarasikan kemenangan atas RUU ini, yang akan meliputi bidang pemangkasan emisi karbon, harga obat-obatan dan juga seputar penerapan pajak terhadap perusahaan-perusahaan besar di AS.
 
Baca:  Biden Perintahkan Lembaga AS Hentikan Danai Proyek Berbahan Bakar Batu Bara
 
“Ini adalah hari perayaan, hari di mana kita mengambil langkah besar dalam agenda kita,” kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi. “RUU ini memastikan keluarga kita dapat terus berkembang, dan memastikan planet kita bisa terus bertahan,” sambungnya.
 
Partai Republik menentang keras RUU tersebut, yang menyebutnya sebagai aturan tak berguna yang hanya akan meningkatkan besaran pajak serta biaya kehidupan banyak keluarga di AS.
 
Di level Senat, pemunguatan suara terkait RUU iklim dan kesehatan Demokrat sempat tertahan di angka 50-50. Namun Demokrat menggunakan hak suara Wakil Presiden Kamala Harris, yang pada akhirnya berujung pada diloloskannya RUU tersebut.
 
“Demokrat, dibanding mayoritas mana pun dalam sejarah, kecanduan menghabiskan uang masyarakat, terlepas dari apa yang bisa kita lakukan sebagai sebuah negara,” kata pemimpin minoritas Republik di DPR AS, Kevin McCarthy.
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.