Jakarta: Beberapa berita di kanal properti Medcom.id menjadi sorotan pembaca. Salah satunya perkantoran masih terkoreksi hingga staycation dongkrak bisnis sewa apartemen.
 
Berikut tiga berita terpopuler properti Medcom.id pada Jumat, 12 Agustus 2022:

1. Okupansi Terus Terkoreksi, Banyak Perkantoran Tahan Kenaikan Harga Sewa

Pelonggaran pembatasan interaksi membuka harapan berbagai sektor ekonomi
untuk kembali menata pertumbuhannya, termasuk sektor perkantoran. Di skala regional, hal ini ditandai dengan meningkatnya tingkat hunian perkantoran di Asia Pasifik yang berkisar 1,9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
 
Namun, pola kembalinya para karyawan ke gedung perkantoran belum dapat cukup membantu meningkatkan pertumbuhan transaksi sewa ruang kantor, khususnya di area CBD (Central Business Disctrict) Jakarta, mengingat pola ini baru berlaku di tengah semester tahun 2022.
 
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, sektor perkantoran masih menemui berbagai tantangan untuk bangkit, meski beberapa transaksi masih bergulir untuk relokasi dan perpanjangan masa sewa, tapi untuk ekspansi ruang kantor sebagai refleksi dari pengembangan bisnis tercatat masih sangat terbatas.
 
Baca selengkapnya di sini

2. 20 Ribu Rumah Tak Layak Huni di Bogor Bakal Diperbaiki

Pemerintah Kota Bogor optimistis bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) mencapai 20 ribu unit pada 2022 lebih cepat dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 5 tahunan hingga 2024.
 
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih mengatakan capaian lebih cepat target bantuan RTLH itu realistis karena hingga 2021 telah ada 17 ribu hingga 18 ribu rumah yang terbantu dan kuota bantuan 4.286 rumah.
 
“Kalau tercapai semua realisasi bantuan atas pencairan dana bantuan RTLH 4.000-an tahun ini, malah target sudah terlewati,” ujar Estiningsih dikutip dari Antara, Jumat, 12 Agustus 2022.
 
Baca selengkapnya di sini

3. Penerapan Staycation Jadi Strategi Bisnis Apartemen Sewa di Jakarta

Pandemi sangat berdampak sektor properti hunian sewa selama dua tahun terakhir karena banyak WNA (Warga Negara Asing) dan tenaga ahli dari berbagai perusahaan ini sempat
menghilang, mengoreksi tingkat huniannya.
 
Berdasarkan laporan Jakarta Property Highlight, rerata tingkat penyewaan sektor apartemen sewa di semester I-2022 tercatat sebesar 58,8 persen. Angka tersebut cenderung stagnan jika dibandingkan dari semester sebelumnya, tapi lebih baik 1,45 persen dibanding tahun lalu.
 
Namun ketahanan dari sektor ini terlihat dari berbagai inovasi layanan yang ditawarkan pengelola untuk terus bertahan seperti penerapan strategi paket sewa harian, short
stay, dan staycation.
 
Baca selengkapnya di sini
 

(KIE)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.