Pasalnya, beberapa makanan dan minuman ternyata dapat menimbulkan bahkan memperparah jerawat pada kulit. Ada empat jenis makanan dan minuman yang bisa menyebabkan jerawat dan kebanyakan orang belum mengetahuinya, seperti:
Cokelat
Siapa sih yang enggak suka makanan yang satu ini. Selain bisa menjadi mood booster, ternyata cokelat termasuk makanan yang dapat memicu timbulnya jerawat.
Sebuah studi menemukan bahwa pria berjerawat yang mengonsumsi 25 gram cokelat setiap hari, jerawat mereka bertambah banyak setelah dua minggu. Perlu diketahui, cokelat juga meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab jerawat.
(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Karbohidrat olahan
Pasta, roti, mi, sereal dan semua jenis kue yang terbuat dari tepung adalah makanan yang tergolong karbohidrat olahan.
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi kue memiliki risiko 20 persen lebih besar mengalami jerawat. Kondisi tersebut disebabkan karena karbohidrat olahan memicu kenaikan gula darah dengan cepat. Saat gula darah naik, kadar insulin ikut naik sehingga membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan IGF-1 penyebab jerawat.
(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Produk susu
Penelitian American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa susu skim dan susu sapi dapat menyebabkan jerawat pada orang dewasa. Karena susu dapat memengaruhi kadar insulin tubuh yang dapat meningkatkan kemunculan jerawat.
Jika kulitmu sudah terlanjur berjerawat, sebaiknya hindari mengonsumsi susu karena dapat memperparah kondisi jerawatmu ya!
(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Minuman tinggi gula
Seluruh minuman kemasan seperti sirup, soda, kopi, dan teh instan memiliki kandungan gula yang tinggi. Hal ini karena minuman tersebut mengandung glikemik yang tinggi pula.
Glikemik tinggi dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin dan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat sehingga muncul jerawat.
Berdasarkan studi dalam Journal of European Academy of Dermatology dan Venereology, orang yang mengonsumsi gula berlebih memiliki risiko 30 persen lebih tinggi terhadap pertumbuhan jerawat.
(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
(yyy)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.