Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, produk baru ini merupakan bentuk kontribusi Petrokimia Gresik untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya bersama-sama menjaga ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, pupuk ini menjadi alternatif substitusi bagi petani yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan Petroganik yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Ketiganya sudah teruji baik di Kebun Percobaan Petrokimia Gresik maupun melalui demonstration plot bersama petani di beberapa daerah. Alhamdulillah hasilnya mampu meningkatkan produktivitas tanaman. Ketiga produk baru ini adalah persembahan khusus dari Petrokimia Gresik di usia emas untuk Indonesia yang akan menginjak usia ke-77 tahun ini,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Agustus 2022.
Adapun pupuk Petro ZA Plus yang diluncurkan berbentuk kristal dan berwarna hijau, memiliki kandungan Nitrogen (N) 21 persen, Sulfur (S) 24 persen, Zinc (Zn) 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun dan menjadikan warna daun tampak lebih hijau.
Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit. “Kita telah melakukan uji efektivitas bersama Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hasil penggunaan Petro ZA Plus pada bawang merah terbukti mampu meningkatkan jumlah panen dan membawa keuntungan bagi petani,” ujar Dwi Satriyo.
Berikutnya melalui Phosgreen, Petrokimia Gresik melahirkan pupuk baru dengan kandungan Fosfat dan Kalsium masing-masing minimal 20 persen, serta Magnesium minimal tiga persen yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan. Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen. “Pupuk ini dapat menggantikan peran pupuk SP-36 yang selama ini dibutuhkan petani,” terang Dwi Satriyo.
Sedangkan pupuk Petroganik Premium akan menjadi solusi kebutuhan pupuk organik petani. Pupuk ini memiliki kandungan C-organik tinggi, yakni minimal 15 persen, C/N ratio maksimal 25, dan pH antara 4 hingga 9. Kandungan C-organik yang tinggi menjadikan pupuk berbentuk granul ini mampu memperbaiki struktur dan tata udara tanah dengan lebih optimal sehingga penyerapan unsur hara oleh akar menjadi lebih baik. Pupuk ini cocok untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman.
“Kita telah memberikan kandungan tambahan yang dibutuhkan tanaman pada ketiga pupuk baru tersebut. Bukan sekadar pembeda dengan produk subsidi, tapi bertujuan agar petani dapat merasakan manfaat lebih dari pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik yang berkualitas,” ungkapnya.
Bagi Petrokimia Gresik, kehadiran ketiga produk baru itu semakin memperkuat posisi perusahaan sebagai produsen pupuk terlengkap di Asia Tenggara, dan menambah daftar panjang dari produk baru yang di-launching pada momen golden anniversary perusahaan tahun ini.
Sebelumnya, di tahun ini Petrokimia Gresik juga telah meresmikan pabrik pupuk Majemuk Granul Phonska Alam. Dimana melalui produk ini, Petrokimia Gresik menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi pupuk NPK untuk pertanian organik.
“Semangat inovasi dan kepeloporan ini tidak lepas dari pondasi kuat yang dibangun oleh para founding fathers perusahaan. Semangat ini pula yang akan terus dibawa Petrokimia Gresik dalam berkarya, mengatasi hambatan dan melampaui tantangan ke depan,” ujarnya.
(HUS)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.