Jakarta: Data terbaru dari WHO menunjukkan penyakit jantung koroner dan stroke (kardiovaskular) masih menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian utama di dunia dengan jumlah kematian global 18,6 juta orang setiap tahunnya. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 20,5 juta pada tahun 2020 dan 24,2 juta pada tahun 2030 seiring dengan peningkatan kualitas hidup. 

Di Indonesia sendiri, penyakit jantung dan stroke juga menduduki peringkat pertama dan kedua penyebab kematian paling tinggi dengan membebani BPJS hingga 10 triliun rupiah. 

Menurut Dr. Oktavia Lilyasari, SpJP(K), FIHA Sekjen PP PERKI 80 persen penyakit kardiovaskular dapat dicegah.  Mengacu pada tema hari jantung sedunia (World Heart Day) pada 29 September 2021 lalu, untuk melakukan pencegahan kamu bisa menggunakan jantungmu untuk mengalahkan penyakit jantung.



(Dr. Oktavia dalam acara webinar ‘Peran strategis PERKI dalam Tranformasi Kesehatan di Bidang Kardiovaskular’, Kamis (4/6). Foto: Dok. Isimewa)

Dr. Oktavia menyebutkan tiga poin penting untuk mencegah penyakit jantung dan stroke yang sebabkan oleh masalah kardiovaskular, di antaranya: 

 

Gunakan jantung untuk makan lebih sehat

Kurangi konsumsi gula berlebihan dalam makanan atau minuman. Sebagai gantinya kamu bisa memperbanyakan mengonsumsi air putih, pastikan kamu menjaga status hidrasi. Selain itu, usahakan untuk konsumsi lima porsi sayur dan buah per hari, batasi makanan ringan yang tinggi garam, serta gunakan aplikasi untuk mencari resep makanan sehat. 



(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

 

Gunakan jantung untuk berhenti merokok

Merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga jantungmu. Ingat, asap rokok pasif sama berbahayanya untuk jantung. Berhenti merokok juga melindungimu dan orang lain. Jika tidak bisa dilakukan sendiri, mintalah bantuan dari komunitas atau fasilitas kesehatan untuk berhenti merokok. 



(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)

 

Gunakan jantungmu untuk jadi lebih aktif

Perbanyak berjalan, bersepeda dan naik tangga. Atau kamu bisa melakukan aktivitas fisik 5 kali seminggu selama 30 menit. Olahraga di rumah dengan ikut kelas virtual atau beraktivitas bersama keluarga dan komunitas. Gunakanlah aplikasi untuk memantau aktivitas fisik.  



(Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
(yyy)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.