Bogor: MIND ID berkolaborasi dengan Kodam XVI/Pattimura dalam program sejuta bibit sukun. MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk mewujudkan satu juta bibit sukun premium yang nantinya akan disalurkan di salah satu desa di Maluku Tengah, Maluku.
 
Tengah Tengah namanya, merupakan desa di Kecamatan Salahutu, sebuah kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Disinilah wilayah yang dikaruniai pohon sukun di atas karang. Mungkin buat sebagian pendatang merasa terheran melihat sukun tumbuh di atas karang.
 
“Mungkin justru karena tumbuh di atas karang itulah, maka sukun dari sini terkenal paling gurih,” ujar Sophia Usemahu, salah satu perajin keripik sukun di Tengah Tengah, dikutip dalam keterangan resmi MIND ID, Jumat, 5 Agustus 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sekalipun sukun di sini terkenal gurih, namun sayang, potensi sukun itu belum dimaksimalkan. Masyarakat Tengah Tengah lebih senang menjual buah sukun mentah, dengan kisaran harga Rp25 ribu sampai Rp50 ribu. Namun tak sedikit dari masyarakat lokal yang mengolahnya terlebih dahulu semisal dibuat menjadi keripik, sehingga daya jual lebih tinggi dan lebih tahan lama.
 
Melihat peluang ini, organisasi Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) berkolaborasi dengan MIND ID, menggagas program pembibitan satu juta pohon sukun. Satu juta bibit ini diharapkan tuntas dalam waktu setahun atau sekitar Juli 2023.
 
Alasan MIND ID mendukung program ini karena potensi serta kualitas sukun yang ada di Maluku. “Buah sukun Maluku bisa menjadi salah satu komoditi unggulan Tanah Air. Selain sebagai sumber pangan juga sebagai vegetasi yang sifatnya menjaga sumber sumber air jika musim kering,” jelas Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan.
 
“Ini merupakan salah satu refleksi kepedulian MIND ID kepada upaya-upaya pelestarian lingkungan yang memberikan nilai tambah. Bibit pohon sukun ini diharapkan dapat menjadi salah satunya cikal bakal yang berkelanjutan, untuk turut membantu rakyat Indonesia, khususnya di daerah Maluku. Kami berharap bibit sukun unggulan ini bisa membantu menambah penghasilan para purnawirawan dan membuat mereka lebih sejahtera,” tambah Dany.
 

Dany menjelaskan, gerakan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) no 8 dan 15, yakni economic growth dan life on land. Untuk diketahui, di Singapura saja, satu buah sukun bisa dibanderol seharga 15 dolar Singapura atau sekitar Rp150 ribu.
 
Gagasan program satu juta bibit sukun ini pun kemudian dikerjasamakan dengan Kodam XVI/Pattimura, Universitas Pattimura, komunitas masyarakat setempat dengan dukungan penuh dari MIND ID. Bibit-bibit pohon sukun Maluku yang akan dikembangkan adalah pohon-pohon induk yang berasal dari berbagai desa berdasarkan rekomendasi Universitas Pattimura.
 
Urusan bibit lulus mutu dan premium dikomandani oleh Dosen Jurusan Kehutanan-Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Ambon Rohny S. Maail. Rohny pernah mengenyam S2 di Kyoto University Jepang.
 
“Ke depan, sejuta bibit pohon sukun diharapkan bisa membantu rakyat dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Buah sukun dapat diolah menjadi bermacam-macam menu makanan. Tanaman sukun juga menjadi salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk mendukung program antisipasi kebencanaan yaitu dengan mitigasi berbasiskan vegetasi,” ujar Doni yang telah berkunjung langsung ke desa Tengah Tengah bulan lalu.
 
Sejuta sukun untuk kesejahteraan. Itulah tema besar kolaborasi PPAD dan MIND ID, yakni politik kesejahteraan. Dirgahayu PPAD, memperkokoh persatuan untuk kemakmuran bangsa. Semangat Kolaborasi yang digalakkan Kementerian BUMN dalam budaya AKHLAK tersebut terwujud dalam Silaturahmi Nasional dalam rangka HUT PPAD ke-19 yang digelar di Sentul, Bogor.
 

(AHL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.