Malang: Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, masih enggan menjawab persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia pembahasan tersebut masih sangat dini.
 
“Pilpres masih lama kan,” kata Prabowo usai mengisi kuliah umum di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Minggu, 3 Juli 2022.
 

Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat untuk membangun koalisi dengan nama Kebangkitan Indonesia Raya. Koalisi ini disiapkan untuk menghadapi Pilpres, Pileg, dan Pilkada Serentak 2024.
 
Namun masih belum diketahui siapakah pasangan yang bakal diusung pada Pilpres 2024. Saat ditanya terkait sosok Muhaimin Iskandar atau Khofifah Indar Parawansa, Prabowo juga tidak menjawab dan langsung pergi meninggalkan pewarta.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebelumnya Menhan Prabowo mengisi kuliah umum di UB dengan mengangkat tema ‘Urgensi Ketahanan Nasional dalam Kepemimpinan Nasional’. Kuliah umum ini digelar dalam rangkaian Temu dan Rapat Kerja Nasional Forum Dekan Ilmu-ilmu Sosial PTN se-Indonesia (FORDEKIIS).
 
“Saya tadi mendapat kehormatan, saya diminta memberi paparan, memberi kuliah umum tentang ketahanan nasional. Saya kira ini sangat penting, terutama di kalangan cendekiawan, di kalangan akademisi untuk paham benar posisi kita. Kita negara sangat besar, negara sangat kaya dan kita cukup berhasil,” katanya.
 
Prabowo menambahkan Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dinilai oleh banyak negara di dunia termasuk negara yang berhasil menghadapi pandemi. Bahkan, juga berhasil mengendalikan ekonomi di tengah tantangan yang begitu besar.
 
“Jadi saya tadi menggarisbawahi, memberi sedikit masukan ke dunia akademis, apa yang kita sudah punya, apa yang harus kita hati-hati dan kedepan bagaimana. Alhamdulillah ada komitmen daripada para guru besar untuk kerja sama dengan Kementerian Pertahanan, bersinergi,” ungkapnya.
 
Prabowi berharap perguruan tinggi saat ini mulai membahas, mempelajari serta mengkaki masalah pertahanan, ketahanan, dan strategi. Selain itu, perguruan tinggu juga diminta mengkaji terkait sejarah Indonesia.
 
“Masalah sejarah saya kira sangat penting. Kita sepakat bahwa sejarah itu sangat penting untuk kepentingan pendidikan generasi penerus kita, anak-anak muda kita harus mengerti, bahwa kita ini bangsa besar, bangsa yang kuat,” ujarnya.
 

 
 

(DEN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.