SURYA.CO.ID, JEMBER – Setelah ada sorotan dari Komisi A DPRD Jember, konflik antarwarga di perbatasan Jember-Banyuwangi yang berujung pembakaran rumah, mendapat reaksi dari Bupati Jember, Hendy Siswanto.

Bupati Jember menegaskan akan menyelesaikan konflik yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo dan harus ada beberapa hal yang dilakukan oleh Pemkab Jember, bersama dengan pihak lain, seperti Polres Jember.

Hendy yang ditemui SURYA, Jumat (5/8/2022), menegaskan akan menyelesaikan persoalan itu secara tuntas. Hal ini ia tegaskan ketika dikonfirmasi perihal permintaan Ketua Komisi A, Tabroni supaya ada penyelesaian tuntas sehingga perusakan dan pembakaran rumah warga tidak terulang.

“Pasti, bos. Kami akan selesaikan secara tuntas. Memang kami harus melakukannya secara berhati-hati. Kami kumpulkan semua data dan fakta dulu, harus berhati-hati. Apalagi ini lokasinya jauh. Jarak antar rumah jauh, menuju lokasi juga jauh. Harus kita selesaikan secara benar-benar, teratur, dan komprehensif,” tegas Hendy.

Heny menuturkan, rumah-rumah yang menjadi korban perusakan dan pembakaran jaraknya berjauhan. Bahkan untuk menuju antar dusun juga butuh waktu lebih dari satu jam. Karenanya, pihaknya harus berhati-hati dan komprehensif menyelesaikan persoalan itu.

Salah satu yang dilakukan adalah akan berkoordinasi dengan Pemkab Banyuwangi. Karena, lanjut Hendy, dari informasi yang ia terima, warga yang diduga terlibat pembakaran merupakan warga dari daerah lain namun memiliki KTP Jember.

“Ini yang harus kami cek lagi, ada beberapa orang yang terindikasi merupakan warga kabupaten tetangga tetapi punya KTP Jember. Makanya, ini harus dicek secara benar-benar. Sebab, kasus ini rupanya sudah terjadi lama. Persoalannya bermula sejak 3,5 tahun lalu,” imbuh Hendy.

Karena itu, Bupati Hendy bakal berkoordinasi dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan jajarannya. “Kami Forpimda nanti akan berdiskusi dengan bupati Banyuwangi,” lanjutnya.

Dalam menyelesaikan persoalan ini, pemkab juga menunggu penyelidikan Polres Jember. Hendy menuturkan, polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan dan juga melakukan penjagaan.

“Pak Kapolres dan jajarannya sedang melakukan penyelidikan, kami juga menunggu itu. Juga sudah ada penjagaan. Bahkan Brimob juga diturunkan. Sedangkan untuk warga dan Pak Camat, kami minta supaya ada Pam Swakarsa, menjaga daerah masing-masing. Mendeteksi dini jika ada keributan di daerahnya,” pungkas Hendy.

Diberitakan sebelumnya, mencuat kabar perusakan dan pembakaran aset warga di Desa Mulyorejo, tepatnya di Dusun Baban Timur dan Dampikrejo. Dua dusun yang berbatasan dengan Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Dusun di Desa mulyorejo, Kecamatan Silo ini merupakan kawasan hutan. Sekitarnya merupakan kawasan hutan Perhutani.

Sejak Juli lalu, ternyata terjadi peristiwa pembakaran rumah dan kendaraan bermotor oleh sekelompok orang. Dari pendataan, sedikitnya tujuh rumah, 9 sepeda motor, dan dua mobil yang terbakar. Belum perabotan rumah tangga yang ikut ludes terbakar, juga ada uang puluhan juta.

Sejak Juli sampai awal Agustus ini, sudah terjadi empat kali peristiwa pembakaran. Meskipun saat ini petugas melakukan penjagaan di kawasan tersebut. *****


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.