SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Lamongan Tempo Doeloe baru sehari berlangsung, event ini masih bisa dinikmati hingga Sabtu (6/8/2022) malam.

Lamongan Tempo Doeloe merupakan agenda tahunan yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Lamongan juga HUT RI.

Bazar rakyat Lamongan Tempo Doeloe dibuka Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di lokasi baru yakni Lapangan Gajah Mada jalan Soemargo dengan sajian lebih bervariasi dan meriah, Kamis (4/8/2022) malam.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya didominasi jajanan masa lalu, maka come backnya Lamongan Tempoe Doeloe pada tahun ini diisi dengan berbagai stand yang memiliki tema heterogen.

Sajian dengan tampilan berbeda ini untuk memberikan kesan dan gambaran kehidupan hingga sejarah Lamongan di masa lalu, pada generasi milenial.

Tema yang diambil mulai dari perkantoran tempo dulu, sekolah rakyat, bale atau umah tempo dulu, pengantin tempo dulu, histori RSUD Soegiri, tema kolonial, warung dan makanan tempo dulu, budaya, kesenian tempo dulu, hingga wahana bermain anak.

“Maksud kegiatan ini adalah kita melihat kembali ke belakang, inilah Lamongan tempo dulu yang mempunyai aktivitas, kuliner, budaya, dan histori yang unik dan baik. Saya berharap kegiatan ini akan memberi spirit, semangat bagi kita, serta menggambarkan bahwa Lamongan ini sudah ‘Megilan’ sejak tempo dulu,” kata Yuhronur saat membuka event Lamongan Tempo Doeloe.

Peserta Lamongan Tempo Doeloe melibatkan OPD, BUMN, BUMD, BLUD, UMKM, Perbankan, komunitas kopi, travel wsata, IKASMASA, IKASMADA, dan swasta lainnya. Selain juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pameran produk Lamongan Tempoe Doeloe, Keroncong, Tembang Kenangan, Campursari, dan Cooking Class Nasi Ambeng Pantura pada tanggal 5 Agustus sore.

“Stand pameran memiliki tema yang beragam, dan akan ada 3 juara stand favorit berdasarkan poling dari pengunjung,” katanya.

Harapannya mampu mendongkrak dan membangkitkan kembali perekonomian Lamongan, selaras dengan gerakan #ayoditumbasi , #ayobeliproduklamongan, dan #ayodolennanglamongan yang telah dicanangkan.

Tidak hanya membangkitkan perekonomian, namun juga menceritakan gambaran sejarah Lamongan di masa lalu, seperti adanya tema kantor pemerintahan zaman dulu yang wujudkan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan; tema kolonial oleh gabungan Dinas PU SDA, PU Bina Marga, dan Cipta Karya; hingga histori pergantian RS Darurat Wisma Joewono menjadi RSUD Soegiri.

“Tema rumah sakit tempo dulu, kebetulan Soegiri itu tahun 1939 namanya Rumah Sakit Darurat Wisma Joewono. Kita baru berubah nama menjadi Soegiri pada tahun 1986. Di stand ini kami juga memberikan layanan kesehatan,” kata Kasubbag Umum RSUD dr Soegiri, Greta.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.