Jakarta: Kolagen merupakan 25-30% dari semua protein dalam tubuh. Kolagen terletak di dermis kulit, rambut tendon, tulang rawan, dan tulang.

Kolagen dibentuk oleh asam amino, glisin, prolin, dan hidroksipolin. Asam amino sendiri merupakan protein yang paling kecil. Pada kulit, kolagen adalah protein struktural utama di jaringan ikat dan matriks jaringan ekstraseluler dalam pembentukan fibroblas, keratinosit, melanosit, dan sistem kekebalan kulit.

“Struktur dari kolagen itu berbentuk seperti tali tambang, tiga rantai yang membungkus satu sama lain membentuk heliks. Kemudian bersama-sama bergabung membentuk fibril kolagen,” ujar dr. Yohan Samudra SpGK, AIFO-K saat Media Intimate bersama Nutriville.

Kolagen sendiri, menurut dr. Yohan, berfungsi mempertahankan elastisitas kulit, sehingga kulitmu terasa kencang dan kenyal. Kolagen juga memiliki aksi ganda di kulit. Di antaranya, menyediakan komponen building blocks untuk kolagen (dan elastin).

“Kemudian mengikat reseptor di fibroblas untuk merangsang sintesis kolagen, elastin, dan asam hialuronat,” terang dr. Yohan.

Berjalannya usia, produksi kolagen menurun, karena aging itu tidak hanya tua secara usia, tapi juga bisa menua meski usia masih relatif muda. Kulit yang menua ini terjadi akibat penurunan berbagai metabolisme yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas kolagen dan elastin yang terdapat di dermis kulit.

“Jika elastin dan kolagen kamu berkurang, kekenyalan kulit menurun, tampak kosong atau longsor dan mengarah pada kerutan, hilangnya elastisitas dan perubahan warna kulit,” jelas dr. Yohan.

 

Penyebab Kolagen menurun

Berbagai faktor lingkungan, polusi, dan fotoaging dapat menyebabkan cacat pada penampilan dan integritas kulit seiring bertambahnya usia.

Pada wanita, fenomena ini dipercepat dengan perubahan hormonal akibat menopause. Dalam 4-5 tahun pertama menopause, sintesis kolagen juga dapat menurun hingga 30%.

Pada umumnya, penurunan kolagen juga dikarenakan seringnya terpapar sinar matahari, lebih tepatnya paparan UVA, merokok, mengonsumsi alkohol berlebih, kurang tidur, jarang olahraga, hingga asupan gizi tak seimbang.

 

Cara mencegah kolagen menurun

Untuk mencegahnya, kamu bisa menggunakan sunscreen atau membatasi paparan sinar matahari, tidak merokok, mampu mengontrol stres, tidur cukup antara 7 hingga 9 jam, olahraga rutin untuk menunda penuaan, hingga mendapatkan asupan gizi yang sehat dan seimbang.

Untuk mendapatkan kolagen, kamu bisa mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti unggas, daging, telur, susu, kacang-kacangan, dan kedelai.

Lalu memproduksi kolagen juga membutuhkan nutrisi seperi yang mengandung zinc. Biasanya bisa kamu dapatkan di kerang, kacang-kacangan dan biji-bijian. Bisa juga kamu dapatkan dari buah yang mengandung vitamin c, seperti jeruk, beri, sayuran hijau, paprika, dan tomat.

Selain makanan, kamu juga bisa minum minuman kolagen. Karena bisa menghambat efek radikal bebas, memfasilitasi sintesis protein jaringan ekstraseluler (ECM), memperbaiki hidrasi dan elastisitas dan mengurangi kerutan kulit.

Selain itu, mengonsumsi minuman kolagen juga bisa meningkatkan bioaktifitas fibroblast dan sintesis kolagen, memperbaiki ekspresi gen dan pemulihan DNA mismatch, melindungi fungsi sel dari efek berbahaya UVA, hingga menyehatkan saluran pencernaan, memperbaiki kondisi sarkopenia, radang sendi, penyembuhan luka, hingga kekebalan tubuh.
(FIR)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.