Banda Aceh: Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menegaskan bahwa diperlukan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan perekonomian syariah. Jika belum mampu melakukannya maka tidak akan susah melompat ke ekonomi syariah tersebut.
 
“Menatap ke depan, kebijakan ekonomi keuangan syariah ini akan menentukan strategi pengembangan tersendiri yang perlu inovatif dan tentunya perlu kreativitas kita,” katanya, di Banda Aceh, dilannsir dari Antara, Jumat, 5 Agustus 2022.
 
Dalam sambutannya pada pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatra 2022, ia mengatakan, perlu mengembangkan ekonomi syariah dalam kaitan mengatasi masalah ekonomi saat ini, khususnya inflasi, juga bagaimana mendorong digitalisasi sebagai upaya pengembangan ekonomi syariah tersebut.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ia menyatakan Bank Indonesia memiliki program tiga pilar bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS) yaitu pertama, melakukan langkah untuk pemberdayaan ekonomi syariah. Kedua, bagaimana meningkatkan keuangan syariah dan ketiga menguatkan kegiatan edukasi, riset kemudian juga assesment terkait dengan ekonomi keuangan syariah.

“Ketiga ini menjadi penting bagi semua, ternyata kalau kita survei masih rendah literasi kita terhadap ekonomi keuangan syariah, kita tidak tahu apa itu yang harus kita kembangkan dengan ekonomi syariah,” katanya.
 
Ia menjelaskan pilar tersebut sebenarnya Bank Indonesia ingin melihat secara fokus, dan menargetkan pada lima sektor yakni makanan halal, kedua mengenai halal fesyen, pariwisata halal, pertanian, dan terakhir sektor energi terbarukan.
 
“Lima sektor ini yang sekarang didorong oleh Bank Indonesia, tentunya bersama dengan kementerian terkait oleh kantor-kantor Bank Indonesia di seluruh daerah, intinya adalah kita harus membangun suatu ekosistem atau rantai dari ekonomi syariah,” katanya.
 
Dalam Festival Ekonomi Syariah 2022 ini pihaknya akan melihat apa saja yang bisa dibantu oleh ekonomi syariah terkait dengan masalah ketahanan pangan pangan. “Mudah-mudahan dalam jangka pendek ini melalui kegiatan apapun juga, baik pengembangan ekonomi pesantren maupun UMKM syariah ini bisa terus mendorong ekonomi syariah,” ucapnya.
 

(ABD)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.