MACAM-MACAM gaya sembilan partai politik saat mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemarin. Mereka menampilkan ‘kesan pertama menggoda, selanjutnya terserah Anda’. Mirip tagline iklan baheula.
 
Posisi partai-partai politik itu baru sebatas ‘calon’ karena KPU harus melakukan verifikasi administrasi dan faktual. Jika lolos kedua verifikasi tersebut, partai-partai itu baru dapat berlaga dalam Pemilu 2024. Rombongan pertama ialah PDI Perjuangan.
 
Mereka berjalan kaki dari Kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, menuju Kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Busana yang dikenakan ialah kebaya dan seragam PDI Perjuangan.


Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 
Irama penuh semangat dari marching band pun ikut memeriahkan suasana. Rombongan partai yang dibidani Megawati Soekarnoputri ini membawa atribut berupa bendera PDI Perjuangan dan lambang burung Garuda.
Lain lagi dengan Partai Keadilan Sejahtera. Partai Islam ini menyajikan ‘palang pintu’ dan hadrah atau iringan rebana di Kantor KPU, Jakarta Pusat. Palang pintu merupakan tradisi khas masyarakat Betawi yang menggabungkan seni bela diri dan pantun.
 
Selain itu, selawatan dan pekik takbir juga mewarnai kedatangan mereka ke kantor KPU. Di sisi lain, Partai NasDem hadir dengan membawa bendera merah putih dan bendera NasDem. Elite partai besutan Surya Paloh ini mengenakan pakaian dengan warna senada khas Partai NasDem.
 
Pendaftaran calon partai politik peserta pemilu akan berlangsung hingga 14 Agustus 2022. Sebanyak 16 partai politik per Minggu, 31 Juli 2022 telah terkonfirmasi akan melakukan pendaftaran ke lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
 
Besar harapan dari partai politik yang mendaftar dan rakyat Indonesia agar Pemilu 2024 berlangsung secara berkualitas, yakni minim pelanggaran dan memiliki tingkat partisipasi politik yang tinggi. Dengan demikian, pemerintahan yang berkuasa kelak memiliki legitimasi yang kokoh dan tak tergoyahkan.
 
Namun, semuanya berpulang kepada KPU. Lembaga ini diharapkan menjadi ‘wasit’ dalam pesta demokrasi pada 2024. Bukan ‘pemain’ demi memenangkan partai tertentu atau menangguk kenikmatan sesaat dari partai peserta pemilu atau proyek pemilu. Tugas KPU sungguh berat. Masa depan bangsa dan negara berada di genggaman mereka.

 

Halaman Selanjutnya

Penyelenggaraan pemilu yang menjadi tugas…

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.