Solo: Pesta olahraga atlet penyandang disabilitas se-Asia Tenggara ASEAN Paragames 2022 bakal bergulir di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu 30 Juli hingga 6 Agustus mendatang. Perhelatannya diyakini tetap menarik meski, Indonesia berstatus sebagai tuan rumah pengganti.
 
ASEAN Paragames tahun ini sejatinya dijadwalkan digelar di Vietnam pada 17 hingga 23 Desember 2021, tapi mereka mundur sebagai tuan rumah karena gagal menyanggupi berbagai tantangan untuk menggelar acara. Meski demikian, Indonesia tidak langsung terpilih begitu saja untuk menggantikan Vietnam.
 
Sebelumnya, Indonesia harus bersaing lebih dulu dengan Malaysia yang juga tertarik menjadi tuan rumah pengganti ASEAN Paragames 2022. Setelah itu, Indonesia juga harus bebas dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dan memperbaiki sejumlah venue yang bakal digunakan di Solo.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Bahkan, Secretary General Asean Para Sports Federation (APSF) Senior Colonel dr Wandee Tosuwan terkesima dengan kemampuan Indonesia menyiapkan 11th ASEAN Paragames Solo 2022 meski diapit waktu yang singkat.
 
“Secara keseluruhan saya dengan gembira menyaksikan level kesiapan Solo sebagai kota tuan rumah.”
 
“Kita sebentar lagi menjelang acara pembukaan. Dan saya puas untuk mencatat bahwa Solo siap untuk acara ini,” tutupnya.
 
Upacara pembukaan ASEAN Paragames Solo 2020 yang mengambil tema “together be win (bersama kita menang)” diharapkan juga dapat membawa kesadaran terutama bagi penyandang disabilitas bahwa ada pilihan profesi yang mulia untuk mengharumkan nama bangsa dengan berjuang melalui olahraga paralimpiade.
 
“Bagi penyandang disabilitas Asia Tenggara, dan bagi masyarakat Indonesia secara umum, kita semua akan menikmati momen kemenangan. Karena dengan event ini kita membuktikan bahwa negara kita bisa karena kita inklusif, ramah terhadap disabilitas,” kata Sekretaris Pelaksana Indonesia National Paralympic Organization Committee (Inaspoc), Rima Ferdianto. 
 
Kini, perhelatan ASEAN Paragames 2022 hanya tinggal beberapa jam lagi sebelum upacara pembukannya bergulir meriah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu 30 Juli pukul 19.00 WIB. Beragam fakta menarik pun mengiringi pesta olahraga ini: 
 
1. Kali Kedua menjadi Tuan Rumah ASEAN Paragames 
ASEAN Paragames 2022 merupakan kali kedua digelar di Solo. Sebelumnya, pada tahun 2011 Solo juga ditunjuk sebagai tuan rumah ASEAN Paragames ke-6. 
 
2. Slogan Striving for Equality
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Striving for Equality berarti Berjuang untuk Kesetaraan. Slogan tersebut memiliki makna perjuangan para atlet penyandang disabilitas yang ingin bangkit kembali berkompetisi setelah vakum sekitar lima tahun karena pandemi covid-19.
 
3. Logo Menggambarkan Semangat Perjuangan
ASEAN Paragames 2022 memilih logo gambar wayang gunungan dengan sebuah keris berada di tengahnya. Menurut Gibran Rakabuming selaku Wali Kota Surakarta sekaligus Ketua Panitia Pelaksana ASEAN Paragames (INASPOC), wayang gunungan menyimbolkan segala aspek semangat perjuangan, sedangkan kerisnya mewakili wibawa para atlet yang berkompetisi. 
 
4. Maskot Rajamala Bisa Menolak Bala
Maskot ASEAN Paragames 2022 merupakan tokoh wayang setengah raksasa bernama Rajamala atau Rodjomolo. Dia digambarkan berwarna merah, bertaring tajam, berambut tebal, bermata besar, berhidung panjang dan punya kumis baplang. Meski demikian, Rajamala dikenal sangat kuat serta bisa menolak bala atau aura negatif.
 
5. 11 Negara Berkompetisi dalam 14 Cabor
Negara peserta ASEAN Paragames 2022 meliputi Indonesia, Laos, Myanmar, Timor Leste, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 2.000 atlet dan ofisial yang siap berkompetisi dalam 14 cabang olahraga (Cabor), yakni: 
– Paraatletik
– Paracatur
– Bola Gawang 
– Pararenang
– Paraangkat Berat
– Tenis Kursi Roda
– Parabadminton 
– Boccia
– Paratenis Meja
– Parajudo
– Bola Basket Kursi Roda
– Parapanahan
– Bola Voli Duduk
– Sepak Bola Cerebral Palsy (CP)  
 
6. Menggunakan 14 Venue di 4 Wilayah
Sejatinya, Solo atau Surakarta tidak sendirian menjadi penyedia arena pertandingan ASEAN Paragames 2022 karena terdapat tiga wilayah tetangganya yang terlibat, yakni Semarang, Karanganyar dan Sukoharjo. Meski begitu, Solo tetap menjadi wilayah yang paling banyak menggelar pertandingan. 
 
Berikut rincian lokasi venue dan Cabor yang dilombakan:
Solo
– Stadion Manahan – Paraatletik
– Lapangan Tenis Manahan – Paratenis
– Aula Universitas Sebelas Maret (UNS) – Bola Gawang
– Aula Universitas Sebelas Maret (UNS) – Boccia
– Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS) – Sepak Bola CP
– Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) – Parabadminton
– Hotel Lorin – Paracatur
– Techno Park – Paratenis Meja
– Hotel Paragon – Paraangkat Berat
– Lapangan Kota Barat – Parapanahan
– Tirtonadi Convention Hall – Parajudo
 
Sukoharjo
– Sritex Arena Sports Hall – Bola Basket Kursi Roda
 
Karanganyar 
– Aula Universitas Tunas Pembangunan (UTP) – Bola Voli Duduk
 
Semarang
– Kompleks Olahraga Jatidiri – Pararenang
 
7. Tiket Gratis
Persyaratan menyaksikan semua laga ASEAN Paragames 2022 secara langsung hanya mendapatkan vaksin booster (penguat). Jika itu sudah terpenuhi, semua lapisan masyarakat boleh datang langsung ke arena tanpa dipungut biaya tiket alias gratis. Begitu juga jika ingin menyaksikan langsung upacara pembukaan dan penutupan ASEAN Paragames 2022 di Stadion Manahan, Solo. INASPOC siap membuka gerbang stadion untuk 15 ribu pengunjung yang 4.500 di antaranya berasal dari masyarakat umum.
 
8. Kirab Obor Api Abadi
Acara kirab obor atau torch relay berlangsung meriah jelang upacara pembukaan ASEAN Paragames 2022. Dimulai dari mengambil Api Abadi Mrapen di Grobogan pada Sabtu 23 Juli lalu, kirab obor berlanjut menuju Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Solo. Sesi ini diramaikan juga dengan keikutsertaan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun.
 
9. Indonesia Berpotensi Besar Juara Umum
Peluang Indonesia menjadi juara umum ASEAN Paragames 2022 cukup besar karena prestasi serupa sukses ditorehkan pada edisi sebelumnya di Malaysia (2017) dan Myanmar (2014). Selain itu, Indonesia juga berstatus sebagai negara Asia Tenggara terbaik di Paralimpiade Tokyo 2020 yang mampu menyabet 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu untuk menduduki peringkat ke-43 pada klasemen akhir perolehan medali. 
 

(KAH)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.