SURYA.CO.ID, SURABAYA – Pasca dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Surabaya II.

Kunjungan Menteri Hadi kali ini, menggelar rakor dengan dengan Gubernur, Kapolda, Kajati dan instansi lain menyangkut percepatan PTSL di Jatim.

Mantan Panglima TNI tersebut, terpana dengan delapan inovasi yang disajikan oleh Kantah Kota Surabaya II.

Meski kondisi kantor kurang representatif untuk sebuah pelayanan di kota sebesar Surabaya, Menteri Hadi mengapresiasi inovasi-inovasi yang sudah digagas oleh para jajarannya.

Delapan inovasi itu meliputi Red Carpet (loket prioritas), layanan tujuh menit (lantum), delivery service, video teleconference, sms blast, sms masking, aplikasi antrian online dan lapor ATR/BPN.

“Inovasi ini harus terus ditingkatkan. Bagaimana caranya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, itu yang terpenting,” kata Hadi, Sabtu (2/7/2022).

Dua inovasi yang menjadi sorotan saat dia berkunjung ke kantor BPN di Jalan Krembangan Barat 57 Surabaya ini, adalah Red Carpet atau loket prioritas dan Lantum.

“Loket prioritas ini adalah sebuah keharusan yang perlu dimunculkan untuk memberikan pelayanan prima. Inovasi semacam ini adalah bentuk komitmen mau berubah dan kesungguhan dalam melayani masyarakat,” terangnya.

“Saya selalu menyampaikan kepada kakantah (Kepala Kantor Pertanahan) untuk pelayanan terbaik. Saya perintahkan setiap kantor untuk selalu memberikan loket prioritas untuk masyarakat yang mengurus sendiri,” imbuhnya.

Menteri Hadi meminta, agar loket prioritas layanan pertanahan tetap dibuka pada hari Sabtu dan Minggu. Dengan tujuan, memberikan pelayanan tanpa henti dengan hasil yang maksimal.

“Kenapa harus hari Sabtu dan Minggu. Karena untuk memberikan kesempatan masyarakat yang memang bekerja masuk pada Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu masyarakat libur, biar mereka bisa memanfaatkan waktu dua hari ini untuk urus sendiri,” jelasnya Hadi.

Untuk itu, ia menginstruksikan para kepala kantah untuk melayani dengan senyum, memberikan informasi yang jelas. Serta mewanti-wanti, jangan ada praktek pungutan liar.

“Apabila ada pungli, silahkan lapor ke saya. Pasti akan saya tindak. Karena itu sudah menjadi komitmen seluruh kakantah untuk secara profesional dalam menjalankan perintah ini dengan baik untuk rakyat,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.