Jakarta: Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hingga 31 Juni 2022 terdapat 51 emiten belum menyampaikan laporan keuangan interim per 31 Maret 2022.
 
Perusahaan-perusahaan tersebut harus siap menerima sanksi bursa yang mengacu pada ketentuan II.6.2 Peraturan Bursa No. I-H tentang Sanksi, yaitu peringatan tertulis II dan denda Rp50 juta.
 

“Bursa telah memberikan Peringatan Tertulis II dan denda sebesar Rp50 juta kepada 51 perusahaan tercatat yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan Interim yang berakhir per 31 Maret 2022 secara tepat waktu,” tulis pengumuman yang ditandatangani oleh P. H Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI Yogi Brilliana Gahara, dikutip Selasa, 12 Juli 2022.
 
Sementara itu, dari total perusahaan tercatat yang berjumlah 899 perusahaan, jumlah perusahaan yang telah melaporkan laporan keuangan interim yang berakhir 31 Maret 2022 sebanyak 704 perusahaan tercatat.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dari 704 perusahaan tersebut, sebanyak 698 perusahaan tercatat telah menyampaikan  Laporan Keuangan Interim yang berakhir per 31 Maret 2022 dan sebanyak enam perusahaan tercatat berbeda tahun buku yaitu tahun buku Januari, Maret dan Juni telah menyampaikan laporan keuangan interim dan auditan yang berakhir 31 Maret 2022.
 
Berikut daftar perusahan yang belum menyampaikan laporan keuangan:
 
1. PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk (AKKU).
2. PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY).
3. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).
4. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).
5. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA).
6. PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).
7. PT Cowell Development Tbk (COWL).
8. PT Dewata Freight International Tbk (DEAL).
9. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK).
10. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).
11. PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY).
12. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ).
13. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
14. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
15. PT Golden Plantation Tbk (GOLL).
16. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO).
17. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME).
18. PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL).
19. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS).
20. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).
21. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI).
22. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL).
23. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS).
24. PT Grand Kartech Tbk (KRAH).
25. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP).
26. PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS).
27. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA).
28. PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI).
29. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA).
30. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA).
31. PT Hanson International Tbk (MYRX).
32. PT Nipress Tbk (NIPS).
33. PT City Retail Developments Tbk (NIRO).
34. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA).
35. PT Polaris Investama Tbk (PLAS).
36. PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL).
37. PT Trinitan Metals And Minerals Tbk (PURE).
38. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO).
39. PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY).
40. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA).
41. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB).
42. PT SMR Utama Tbk (SMRU).
43. PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS).
44. PT Sugih Energy Tbk (SUGI).
45. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM).
46. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
47. PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL).
48. PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT).
49. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).
50. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
51. PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS).
 

(SAW)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.