“Jet-jet itu memasuki (Zona Identifikasi Pertahanan Udara) di Taiwan barat daya pada 2 Agustus 2022,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan itu dalam sebuah pernyataan di Twitter, seperti dikutip Euronews, Rabu 3 Agustus 2022.
Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa malam meskipun ada ancaman dari Beijing dengan konsekuensi serius. Kunjungan ini menjadi pejabat tertinggi Amerika dalam 25 tahun yang mengunjungi pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim oleh Tiongkok.
Kunjungan Pelosi memicu meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, untuk dianeksasi secara paksa jika perlu, dan memandang kunjungan pejabat pemerintah asing sebagai pengakuan atas kedaulatan pulau itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Negeri Tirai Bambu telah memperingatkan “langkah tegas dan kuat” jika Pelosi melanjutkan perjalanan. Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan pada Selasa malam bahwa Tentara Pembebasan Rakyat negara itu “dalam siaga tinggi,” menambahkan bahwa mereka akan melakukan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk “menjaga kedaulatan nasional” sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi.
Kemenhan Tiongkok bersumpah untuk “dengan tegas menggagalkan campur tangan eksternal dan upaya separatis ‘kemerdekaan Taiwan’.”
Pemerintahan Biden tidak secara eksplisit mendesak Pelosi untuk membatalkan kunjungan itu sambil berusaha meyakinkan Beijing bahwa itu tidak akan menandakan perubahan apa pun dalam kebijakan AS di Taiwan.
Sementara Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan, pengkhianatan Washington “dalam masalah Taiwan merusak kredibilitas nasionalnya.”
“Beberapa politisi Amerika bermain api dalam masalah Taiwan,” tegas Wang dalam sebuah pernyataan.
“Ini pasti tidak akan memiliki hasil yang baik. Paparan wajah intimidasi Amerika lagi menunjukkannya sebagai penyabot perdamaian terbesar di dunia,” imbuh Wang Yi.
Namun Pelosi dalam sebuah pernyataan tepat setelah kedatangannya bahwa kunjungan delegasi AS “menghormati komitmen teguh Amerika untuk mendukung demokrasi Taiwan yang dinamis.”
“Kunjungan kami adalah salah satu dari beberapa delegasi Kongres ke Taiwan – dan itu sama sekali tidak bertentangan dengan kebijakan lama Amerika Serikat,” ungkap Pelosi.
Sedangkan Tiongkok yang menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang akan dianeksasi secara paksa jika perlu, telah berulang kali memperingatkan pembalasan atas kunjungan Pelosi, dengan mengatakan militernya “tidak akan pernah tinggal diam.”
“AS dan Taiwan telah berkolusi untuk melakukan provokasi terlebih dahulu, dan Tiongkok hanya terpaksa bertindak untuk membela diri,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying kepada wartawan Selasa di Beijing.
Hua mengatakan, Tiongkok telah berkomunikasi terus-menerus dengan AS dan menjelaskan “betapa berbahayanya jika kunjungan itu benar-benar terjadi.” “Setiap tindakan balasan yang diambil Tiongkok akan dibenarkan dan perlu dalam menghadapi perilaku tidak bermoral Washington,” ujar Hua.
Tak lama setelah kedatangan Pelosi, seorang perwakilan dari Komite Tetap legislatif Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang mengatakan perjalanan itu sangat melanggar ‘prinsip Satu China’ yang merupakan klaim Beijing sebagai satu-satunya Pemerintah Tiongkok daratan dan Taiwan.
Gedung Putih pada Senin mengecam retorika Beijing, dengan mengatakan AS tidak tertarik untuk memperdalam ketegangan dengan Tiongkok dan “tidak akan mengambil umpan atau terlibat dalam keributan pedang.”
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menggarisbawahi bahwa keputusan apakah akan mengunjungi Taiwan pada akhirnya adalah keputusan Pelosi. Dia mencatat bahwa anggota Kongres telah secara rutin mengunjungi pulau itu selama bertahun-tahun.
Kirby mengatakan para pejabat pemerintah khawatir bahwa Beijing dapat menggunakan kunjungan itu sebagai alasan untuk mengambil langkah-langkah pembalasan yang provokatif.
Para pejabat AS mengatakan militer AS akan meningkatkan pergerakan pasukan dan asetnya di kawasan Indo-Pasifik selama kunjungan Pelosi. Tur Asia-nya dimulai di Singapura pada hari Senin.
Taiwan dan Tiongkok berpisah pada 1949 setelah pihak Komunis memenangkan perang saudara di daratan. AS mempertahankan hubungan informal dan hubungan pertahanan dengan Taiwan bahkan saat mengakui Beijing sebagai Pemerintah Tiongkok.
(FJR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.