Jakarta: Kekompakan menjadi salah satu faktor yang wajib dimiliki sebuah klub sepak bola untuk bisa sukses. Untuk itu, setiap pemain dituntut memiliki hubungan baik dengan rekan satu timnya.
 
Dalam sepak bola, kita biasa melihat keributan yang terjadi antarpemain yang kemudian merambat hingga pemain dari kedua tim. Hal ini biasanya terjadi karena adanya solidaritas yang kuat antarrekan satu tim.
 
Jarang sekali kita melihat keributan antara rekan satu tim. Namun demikian, bukan berarti para pemain yang berada dalam satu klub/tim yang sama selalu memiliki hubungan yang baik dengan seluruh rekan setimnya.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pada artikel edisi kali ini, kita akan melihat 12 atau enam pasang pemain yang bermain sebagai rekan setim namun memiliki hubungan yang tidak baik. Bahkan ada yang saling membenci. Siapa saja mereka?
 
Berikut 12 rekan setim yang saling membenci (bagian 1):

6. Gerard Pique dan Alvaro Arbeloa

Gerard Pique adalah pemain yang dibenci oleh para pemain Real Madrid. Ia setidaknya pernah berseteru dengan setiap pemain Los Blancos saat ini. Namun, perseteruan Pique yang paling dalam justru terjadi dengan Alvaro Arbeloa yang notebene adalah rekan setimnya di Timnas Spanyol.
 
Bara api perseteruan Pique dan Arbeloa dimulai saat Madrid menang 2-1 atas Barca pada pekan ke-10 La Liga pada musim 2013 — 2014. Dalam laga panas tersebut, Madrid memastikan kemenangan pada menit ke 90+5′ lewat gol Jese Rodriguez.
 
Sejak kejadian itu, keduanya kerap bentrok beberapa kali baik di media sosial dan di lapangan, terutama ketika melakoni laga penuh gengsi bertajuk El Clasico.
 
Puncak perseteruan keduanya terjadi pada 2015 di mana saat itu Madrid didiskualifikasi dari pentas Copa Del Rey karena memainkan pemain yang tidak sah, Denis Chersyev yang harusnya masih menjalani sanksi akumulasi kartu.
 
Momentum ini kemudian dijadikan bahan ejekan oleh Pique. Bahkan, Pique secara blak-blakan mengatakan bahwa dia tidak pernah menganggap Arbeloa sebagai teman atau rekan setim. Eks bek Manchester United itu bahkan menganalogikan Arbeloa seperti sebuah kerucut.
 
Perseteruan keduanya terbawa hingga ke Timnas Spanyol dan memaksa Sergio Ramos yang jadi kapten La Furia Roja kala itu untuk turun tangan langsung dan meminta Pique menghormati rekan setimnya itu.
 
Perseteruan kedua pemain akhirnya berakhir saat Arbeloa memainkan pertandingan terakhirnya untuk Real Madrid pada 2016. Indikasi keduanya sudah berbaikan adalah saat Pique turut mendoakan yang terbaik untuk Arbeloa yang melanjutkan karier di Inggris bersama West Ham United.

5. Andy Cole dan Teddy Sheringham

Andy Cole dan Teddy Sheringham adalah anggota skuat Manchester United yang melegenda dengan raihan treble winners pada 1998 — 1999. Tentunya, kita semua menyangka hubungan mereka baik-baik saja kan?
 
Tapi ternyata tidak, Andy Cole dan Teddy Sheringham rupanya tidak memiliki hubungan ideal selayaknya rekan setim. Selama empat tahun bersama-sama membela panji Setan Merah, Cole dan Sheringham tidak pernah bertemu secara langsung atau bertatap muka di Old Trafford.
 
Keduanya pun terlihat tidak terlalu antusias ketika salah satu di antara mereka mencetak gol. Padahal, kedua pemain ini punya rasio gol yang sangat baik ketika keduanya berada di lapangan. Ya, Cole dan Sheringham memiliki rata-rata mencetak satu gol dalam 86,4 menit ketika main bersama.
 
Lantas, apa yang memicu ketidakharmonisan hubungan mereka? Menurut Cole, semua itu bermula ketika dirinya memainkan debut di Timnas Inggris saat melawan Uruguay. Cole yang dimasukkan untuk menggantikan Sheringham berharap “kakak” seniornya itu setidaknya memberikan semangat atau berjabat tangan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Sheringham menolak uluran tangan Cole dan mengabaikannya saat keluar lapangan.
 
Kendati secara personal mereka bermasalah, namun keduanya cukup mampu bersikap profesional di klub. Keduanya bahu-membahu membawa MU menjadi salah satu klub yang paling ditakuti di Inggris dan Eropa pada masa itu.

4. Zlatan Ibrahimovic dan Oguchi Onyewu

Perseteruan Zlatan Ibrahimovic dan Oguchi Onyewu terjadi saat keduanya membela AC Milan. Keduanya bahkan sampai berkelahi dan membuat Ibra mengalami patah tulang rusuk.
 
Hubungan buruk keduanya diawali pada sesi latihan Milan musim 2010 — 2011, tepatnya pada 5 November 2010. Perkelahian itu bermula saat Ibrahimovic melayangkan tekel ke arah Onyewu. Meski tak terlalu keras, Onyewu terpancing emosinya oleh tekel itu karena dirinya baru pulih dari cedera parah hampir satu musim.
 
Keduanya sempat beradu argumen dan pada akhirnya saling baku hantam. Onyewu yang punya postur bak petinju kelas berat lantas melayangkan pukulan ke rusuk Ibra yang kemudian dibalas pemilik sabuk hitam taekwondo itu dengan tandukan.
 
Butuh hampir sepuluh pemain dan pelatih untuk melerai perkelahian antara dua “raksasa” tersebut. Akibat perkelahian tersebut, Ibra harus mengalami patah tulang rusuk dan harus absen di beberapa pertandingan Milan.
 
Perkelahian itu ternyata sangat membekas buat Ibra. Dalam buku otobiografinya yang berjudul “I Am Zlatan”, pemain asal Swedia itu mengatakan “Onyewu menyerupai petinju kelas berat. Dia hampir 6 kaki 5 inci (193 cm) dan beratnya lebih dari 15 batu, tapi dia tidak bisa menangani saya.”
 
Sejak kejadian itu, Onyewu yang memang bukan pemain inti tidak banyak dimainkan hingga akhirnya dipinjamkan Milan ke FC Twente pada 2011.
 

(ASM)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.