“Kami terus berupaya menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana alam melalui pembangunan Huntap,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Sabtu, 16 Juli 2022.
Menurut Iwan, Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Sulawesi Tengah dan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dalam penanganan pasca bencana baik dari sisi pembangunan infrastruktur serta perumahan untuk masyarakat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berdasarkan data dari BNPB dan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah terdapat puluhan ribu rumah masyarakat yang terdampak bencana dan mengakibatkan kerusakan mulai dari kategori rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat sehingga masyarakat sangat membutuhkan bantuan perumahan yang layak huni.
“Kami memprioritaskan pembangunan Huntap di lahan yang sudah siap terlebih dulu. Kami target seluruh pekerjaan dapat selesai di akhir tahun 2023,”ujarnya.
Ketua Harian Satuan Tugas Pelaksana Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Pasca Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah sekaligus Ketua Project Management Unit Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (PMU CSRRP) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Dedy Permadi menjelaskan pihaknya telah melaksanakan pembangunan huntap untuk masyarakat di Sulteng dalam dua tahap.
Untuk tahap pertama dilaksanakan di Duyu dan Pombewe sebanyak 630 unit dan tahap kedua di lokasi satelit sebanyak 1.049 unit. Ke depan, pihaknya juga akan melanjutkan pembangunan huntap tahap kedua di Sulawesi Tengah sebanyak 712 unit. Saat ini prosesnya sedang dalam proses lelang dan paket pembangunan fisik di lapangan menunggu kesiapan lahan di lapangan.
“Kami telah melaksanakan proses serah terima kunci Huntap kepada masyarakat yang terdata sebagai peneriman bantua dan sebagian vesar masyarakat sudah mulai menghuni,” ungkapnya.
(KIE)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.