redaksiharian.com – Pemerintah berencana menghapus ajang balap World Superbike ( WSBK ) dari Indonesia di masa depan. Hal ini diketahui dari hasil rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI yang diselenggarakan pada Rabu, 14 Juni 2023.
Dalam RDP, Direktur Utama (Dirut) InJourney, Dony Oskaria menyatakan jika balapan WSBK dihapus karena tak memberikan keuntungan pada Sirkuit Mandalika . Di sisi lain, balapan tersebut malah memberikan kerugian.
“Kerugian terbesar di Mandalika (Sirkuit Mandalika ) itu di WSBK . Kami akan negosiasi ulang untuk hilangkan event WSBK . Jadi nanti cost kita akan turun. Karena eventnya itu tidak menarik,” ucap Dony Oskaria dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi VI DPR RI pada Rabu, 14 Juni 2023.
Sayangnya, dari penjelasan Dony, ternyata event MotoGP juga memberikan kerugian dari Sirkuit Mandalika . Apakah MotoGP Indonesia juga akan dihapus kedepannya?
Dalam penjelasannya, Dony menyatakan MotoGP Indonesia juga sebenarnya rugi dari sisi penyelenggaraan. Ada gap (jarak) uang yang dikeluarkan untuk membangun sirkuit dan pemasukan dari MotoGP .
“Kita juga akan melihat lagi MotoGP Indonesia ini berapa gapnya,” ucap Dony.
Dony mengungkapkan jika gap antara uang pengembangan sirkuit dan pemasukan dari MotoGP Indonesia itu mencapai Rp50 miliar. Tapi, MotoGP untungnya tidak dihapus dari Sirkuit Mandalika .
Pasalnya, balapan MotoGP disebut masih lebih memberikan atensi daripada WSBK . Hal itu dilihat dari banyaknya sponsor yang masuk ketika kompetisi dijalankan.
“Kita akan lihat lagi negative fee dan sponsorshipnya itu berapa. Kita lagi menghitung, kita punya gap itu lebih sekitar 50 miliar. Ini akan kita cari caranya bagaimana dari sponsorhip untuk menutupi gap ini,” ucap Dony kembali.
Sehingga jika problem Sirkuit Mandalika selesai, maka balap MotoGP takkan perlu dihapus untuk selesaikan utang di Sirkuit Mandalika .
Perlu diketahui jika pemerintah mengeluarkan utang likuiditas (perbankan) untuk pengembangan Sirkuit Mandalika . Utang dibagi jadi dua skema yaitu long term dan short term (jangka panjang dan jangka pendek).
Dijelaskan jika utang di Sirkuit Mandalika terbagai menjadi dua kondisi. Ada utang jangka pendek (short term) sebesar Rp1,2 triliun. Dan ada utang jangka panjang (long term) Rp3,4 triliun.***