RedaksiHarian – Pada 16 Juni 2022 lalu, Presiden Federasi Jerman dan delegasinya menghadiri German-Indonesia Business Round Table. Acara ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Republik Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier ke Indonesia. Para delegasi disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto

Setelah menghadiri Round Table Business Meeting, Presiden Steinmeier juga mengunjungi pameran Industri 4.0 dan pelatihan SDM Industri 4.0 yang berlangsung di Gedung PIDI 4.0. Pameran Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) ini diikuti oleh 18 industri yang menjadi mitra PIDI 4.0 dalam mewujudkan program Making Indonesia 4.0.

Perusahaan-perusahaan yang hadir dalam acara ini bergerak di bidang digital dan future teknologi. Widya Robotics, perusahaan teknologi asal Yogyakarta, turut hadir dalam acara tersebut.

PT Widya Inovasi Indonesia (Widya Robotics) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi yaitu Artificial Intelligent, Automation, dan Robotics. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2018. Beberapa produk telah diciptakan untuk memberikan solusi kepada perusahaan-perusahaan agar dapat meningkatkan produktivitas dan semakin banyak memberikan manfaat. Mulai dari sektor konstruksi, pertambangan dan juga manufaktur, perusahaan ini telah menciptakan solusi-solusi berbasis teknologi. Dalam pameran kali ini, Widya Robotics mengenalkan AI Engine dalam deteksi APD.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Jokowi Bahas Ajaran Bung Karno di Markas PDIP, Dianggap Jitu Tangkal Krisis Global

Widya Robotics, sejalan dengan program Making Indonesia 4.0, memperkenalkan teknologi AI Engine yang dapat mentransformasi industri konstruksi di masa depan.

Dengan ditanamkannya Vision Intelligence (VI), kamera dapat mendeteksi kelengkapan APD seperti helm, kacamata safety, rompi, body harness, sarung tangan, hingga sepatu safety. Teknologi ini juga didukung oleh Telkomsel IoT dalam mensukseskan G20, yaitu transformasi digital.

Alwy Herfian Satriatama, CEO Widya Robotics, menuturkan “Produk ini buatan dalam negeri. Penggunaannya bisa fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan prosedur K3 perusahaan, contactless, dan import data pengguna dengan kapasitas tinggi..”

Baca Juga: Menlu Ukraina Mengakui Perbedaan Kentara Jumlah Pasukan Negaranya dengan Rusia

Dia juga menambahkan bahwa Vision Intelligence ini memiliki sifat yang sangat fleksibel dan customizable, sehingga memungkinkan untuk Widya Robotics dalam menyediakan layanan kustomisasi kecerdasan buatan sesuai kebutuhan industri client-nya. Dengan

Adanya teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas berbagai jenis Industri.

Hingga tahun 2022 ini Widya Robotics memiliki target dapat dikenal luas dan produknya diimplementasikan di berbagai sektor Industri di Indonesia, tutup Alwy.

Adanya teknologi VI ini diharapkan menjadi salah satu simbol transformasi industri di Indonesia. Widya Robotics sebagai mitra PIDI 4.0 akan terus berkolaborasi dan meningkatkan kualitas produk untuk dapat menjadi penyedia solusi kecerdasan buatan yang dapat bersaing di nasional dan internasional.***