redaksiharian.com – Google berencana untuk menggabungkan divisi Waze dan Maps. Ini menjadi bagian dari langkah perusahaan untuk memotong biaya, The Wall Street Journal melaporkan.

Perusahaan ingin mengurangi pekerjaan duplikat di seluruh produk, tetapi Google mengatakan akan tetap memisahkan aplikasi Waze dan Maps.

“Google tetap berkomitmen pada merek unik Waze, aplikasi kesayangannya, dan komunitas sukarelawan dan penggunanya yang berkembang pesat,” kata seorang juru bicara kepada Wall Street Journal, dikutip dari Engadget, Senin (12/12/2022).

Setelah masa transisi, CEO Waze Neha Parikh dikabarkan akan meninggalkan perannya, tetapi disebut tidak akan terjadi PHK.

Mulai pekan ini, tim Waze yang beranggotakan 500 orang akan bergabung dengan organisasi Geo Google yang bertanggung jawab atas Maps, Earth, dan Street View.

Waze dan Maps telah berbagi fitur sejak Google mengakuisisi Waze seharga US$1,1 miliar pada tahun 2013. Data lalu lintas Waze mulai muncul di Maps tak lama setelah akuisisi, dengan batas kecepatan, lokasi radar, dan fitur lainnya yang akan hadir kemudian.

Sebagai imbalannya, Waze mendapat manfaat dari Google dalam hal pencarian.

FTC meluncurkan penyelidikan antimonopoli tak lama setelah akuisisi, dan pada saat itu, Google mengatakan akan mempertahankan Waze sebagai unit terpisah.

Sudah sembilan tahun sejak itu, tetapi menurut mantan CEO Noam Bardin, Waze belum sepenuhnya mandiri.

“Semua pertumbuhan kami di Waze setelah akuisisi berasal dari pekerjaan yang kami lakukan, bukan dukungan dari perusahaan induk. Menengok ke belakang, kami mungkin bisa tumbuh lebih cepat dan jauh lebih efisien seandainya kami tetap mandiri,” katanya dalam postingan LinkedIn tahun lalu.

Waze memiliki 151 juta pengguna aktif bulanan, dibandingkan dengan 1 miliar pengguna Google Maps. Tetap saja, Waze adalah aplikasi navigasi yang sangat populer, khususnya di Eropa, berkat sifatnya yang bersumber dari banyak orang.

Pengguna individu dapat dengan mudah melaporkan lalu lintas, polisi, tabrakan, masalah peta, kamera radar, dan lainnya dengan satu sentuhan tombol. Google Maps menambahkan kemampuan untuk melaporkan insiden mengemudi pada tahun 2019, tetapi kurang diarahkan pada crowdsourcing.

Dengan pendapatan iklan yang melambat di Google, CEO Sundar Pichai mengatakan pada September bahwa dia berharap dapat membuat perusahaan menjadi 20 persen lebih efisien. Sebagian dari itu, katanya, dapat dicapai melalui PHK dan menggabungkan beberapa produk.