redaksiharian.com – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polisi RI merilis sembilan titik rawan kecelakaan di ruas Tol Trans-Jawa. Informasi ini diberikan untuk mencegah kecelakaan berulang terjadi di titik tersebut.

Penentuan titik rawan ini berdasarkan kasus-kasus kecelakaan yang sering terjadi di lokasi tersebut selama dua tahun terakhir. Titik-titik tersebut berada di Tol Jakarta-Merak, Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono.

Berikut lebih jelasnya titik rawan kecelakaan berdasarkan data Korlantas Polri:

  1. Jalan Tol Jakarta – Merak Km 68,
  2. Jalan Tol Jakarta – Merak Km 64,
  3. Jalan Tol Jakarta – Cikampek Km 48,
  4. Jalan Tol Jakarta – Cikampek Km 66A,
  5. Jalan Tol Cikopo – Paliman Km 78,
  6. Jalan Tol Cikopo – Paliman Km 131,
  7. Jalan Tol Solo – Ngawi Km 552,
  8. Jalan Tol Solo – Ngawi Km 569,
  9. Jalan Tol Ngawi – Kertosono Km 639.

Berdasarkan penelusuran redaksi, ada berbagai jenis kecelakaan yang terjadi di titik yang sudah ditentukan tersebut.

Kecelakaan paling banyak terjadi adalah tabrakan beruntun, lalu ada kendaraan hilang kendali (terguling), sampai tabrak belakang.

Menurut Sony Susmana Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), tabrakan beruntun atau tabrak belakang sangat rawan terjadi karena pengemudi tidak jaga jarak aman.

“Tabrakan beruntun atau tabrak belakang itu normal terjadi di mana saja selama pengemudi enggak jaga jarak,” ucap Sony kepada kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Jaga jarak memang kerap dilupakan ketika mengemudi di jalan tol. Padahal, saat mobil berada di kecepatan yang tinggi, dibutuhkan juga jarak yang jauh agar pengemudi bisa menghindar dari kejadian yang ada di depannya.

Selain itu, perilaku pengendara saat mudik yang suka selap-selip, apalagi lewat bahu jalan sangat rawan jadi penyebab kasus tabrak belakang. Mengingat ada saja kendaraan yang berhenti dalam kondisi darurat.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre menambahkan, kasus penyebab tabrak belakang bisa saja disebabkan pengemudi yang kelelahan.

“Fatigue juga sangat membahayakan, karena bisa saja kita mengalami yang namanya micro sleep. Tidur beberapa detik, yang bisa terjadi walau mata kita sedang terbuka,” ucap Marcell.

Ketika pengemudi tidur untuk beberapa detik, tentu bisa menyebabkan mobil hilang kendali. Efeknya, mobil bisa menabrak kendaraan lain (tabrak belakang) atau hilang kendali sampai terbalik.

Oleh karena itu, perhatikan juga titik-titik rest area yang bisa digunakan pengemudi untuk istirahat. Jadi konsentrasi tetap terjaga selama perjalanan, tidak dipaksakan untuk tetap jalan walau kelelahan.