redaksiharian.com – >

JAKARTA, KOMPAS.com – Meningkatnya harga jual BBM bersubsidi dan non-subsidi bikin para pengendara putar otak untuk menghemat konsumsi bahan bakar.

Buat pemakai motor, salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memperhatikan penggunaan oli mesin .

Sebab, salah pilih oli mesin rupanya bisa membuat konsumsi bahan bakar lebih boros dan ujung-ujungnya bikin pengeluaran meningkat.

“Memilih oli mesin jangan cuma berpatok pada tingkat kekentalan olinya saja. Tapi, lihat juga peruntukan olinya karena itu berpengaruh,” ujar Roy Darmaputra, Direktur Utama PT. Asia Tranzmark Racing (ATR) selaku distributor resmi Ipone Oil di Indonesia (16/9/2022).

Menurutnya, masih banyak yang menyamakan oli motor 4 tak. Padahal untuk jenis sport dan matik berbeda jenis, meskipun viskositas atau kekentalannya sama.

“Di Ipone itu ada oli mesin yang punya kekentalan 10W-40 untuk motor jenis sport. Untuk matik kami ada Ipone Scoot 4 yang kekentalannya 10W-40 juga. Ini jangan sampai tertukar penggunaannya,” ucap Roy.

Ia menambahkan, meskipun tingkat kekentalannya sama, kedua oli mesin itu punya kandungan aditif yang berbeda sehingga bisa tidak bekerja optimal jika tidak dipakai sesuai peruntukannya.

” Oli mesin matik itu cenderung lebih licin dari oli motor sport . Itu karena kopling motor matik tidak terendam oli mesin. Sedangkan oli motor sport sedikit lebih kesat agar kopling bisa mencengkram optimal,” kata Roy.

“Jika oli mesin motor matik dipakai di motor sport bisa bikin selip kopling yang berujung pada pengurangan tenaga dan juga konsumsi bahan bakar lebih boros. Begitu juga oli mesin motor sport, jika dipakai di mesin motor matik akan membuat kinerjanya kurang optimal,” tutur dia.

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan kinerja optimal dan konsumsi bahan bakar yang irit, Roy sarankan pakai oli mesin sesuai peruntukan motornya.