redaksiharian.com

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersyukur, prestasi Indonesia di bidang olahraga meningkat dalam satu tahun terakhir. Meskipun, pada saat yang sama, ia menilai, prestasi yang sudah diraih belum cukup memuaskan.

Ma’ruf menyebutkan, peningkatan prestasi ini setidaknya terlihat di ajang SEA Games 2023 Kamboja, di mana kontingen Indonesia meraih 87 medali emas, melebihi target 70 medali emas.

“Tahun terakhir ini alhamdulillah ada peningkatan prestasi, khususnya di SEA Games kita melebihi target medali yang sudah ditentukan, ada peningkatan,” kata Ma’ruf seusai rapat terkait Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Secara khusus, Ma’ruf juga menyebut bahwa Indonesia berhasil meraih medali emas sepak bola SEA Games untuk pertama kalinya sejak 32 tahun.

“Jadi ada dua, tetapi kita tentu tidak puas dengan apa yang sudah dicapai itu karena kita punya target-target yang lebih besar lagi,” kata dia.

Oleh sebab itu, Ma’ruf menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengevaluasi hambatan-hambatan yang ada pada pelaksanaan DBON, baik itu dari sisi kelembagaan maupun pembinaan.

Untuk diketahui, DBON merupakan dokumen yang memuat target-target pemerintah di sektor olahraga, termasuk target prestasi kontingen Indonesia di ajang internasional.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menambahkan, setelah sukses melampaui target di SEA Games 2023, kini pemerintah menargetkan menjadi juara umum ASEAN Para Games 2023 yang akan dimulai dalam waktu dekat.

“Besok kebetulan kontingen Indonesia untuk PARA SEA Games ke-12 2023 di Kamboja akan berangkat, semoga targetnya lumayan optimis yaitu juara umum dengan 121 medali emas,” kata dia.

Setelah ASEAN Para Games 2023, Indonesia akan mengikuti Asian Games dan Asian Para Games yang dilaksanakan di China.

Dito pun menegaskan bahwa kebijakan pengiriman atlet ke kejuaraan-kejuaraan multicabang seperti SEA Games dan Asian Games difokuskan pada cabang-cabang yang berpotensi meraup medali.

“Kita juga melihat negara-negara maju itu dalam pembinaan cabang olahrganya itu fokus, jadi tidak menggarami air lautan dan ini sementara 17 cabang olahraga (yang jadi fokus),” kata Dito.