RedaksiHarian – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta peluang peningkatan pangsa pasar udang dioptimalkan agar target ekspor komoditas udang 4,3 miliar dolar AS tahun 2024 tercapai.
“Peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri ini sepatutnya mampu kita optimalkan,” kata Wapres dalam sambutannya pada acara Panen Perdana Udang Vaname di Tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan di Kebumen, Jawa Tengah, Senin.
Wapres menyampaikan Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dalam ekspor udang global setelah Ekuador dan India.
Namun, pangsa pasar udang Indonesia masih cukup kecil yaitu sekitar 6 persen.
Menurutnya, masa endemi COVID-19 menjadi momentum sekaligus peluang untuk memulihkan dan terus memperkuat daya tahan sektor pangan perikanan, termasuk budi daya udang.
“Budi daya udang menawarkan nilai ekonomi yang potensial. Ekspor udang selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2023 misalnya, telah berkontribusi signifikan dengan porsi 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia,” katanya.
Wapres menekankan apabila budi daya udang berhasil, diharapkan target ekspor komoditas udang mencapai 4,3 miliar dolar ASpada 2024 dapat terealisasikan.
Lebih jauh, Wapres menyampaikan harapan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor udang memerlukan kerja keras dan kesungguhan. Sehingga aspek penting dari sisi hulu dan hilir masih harus diperkuat.
Menurut Wapres, dari sisi hulu, pemerintah antara lain menghadapi tantangan untuk membangun tempat pembenihan yang memiliki kapasitas dan berkualitas dalam menghasilkan benih unggulan, serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi.
Sedangkan dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif, serta penetrasi pasar yang lebih luas dari sebelumnya.
“Untuk itu, kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budi daya udang,” jelasnya.