redaksiharian.com – Dua vaksin buatan dalam negeri akan segera mendapatkan emergency use authorization (EUA) sekitar bulan September mendatang. Namun ternyata ini molor dari waktu yang diperkirakan sebelumnya.

Vaksin Merah Putih dari Universitas Airlangga dan PT Biotis bernama Inavac serta Indovac dari Bio Farma dan Baylor sebelumnya dijadwalkan bisa mendapatkan EUA pada bulan Agustus ini.

Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, pengembangan vaksin ini sudah didampingi oleh pihaknya. Namun memang ada masalah keterlambatan, seperti berasal dari subyek penelitian.

“Subjek yang masih naif belum mendapatkan vaksin. Ada proses-proses membutuhkan waktu. Pengembangan dari awal dan kita baru, sehingga memang membutuhkan lebih lama,” jelas Penny dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022).

“Ada pembelian peralatan, reagen yang dibutuhkan di luar negeri. Menjaga integritas uji klinik ini.”

Direktur Utama BioFarma, Honesti Basyir juga menjelaskan beberapa permasalahan dalam pengujian. Misalnya tantangan untuk mencari relawan untuk penelitian ini.

“Jangankan vaksin yang masih uji klinis, vaksin booster pun sudah mendapatkan izin dan digunakan di negara lain sulit mendapatkan orang-orang untuk di-booster,” jelasnya.

Dia juga menceritakan saat melakukan pengujian di Sumatra Barat. Di sana membutuhkan 3.000 relawan untuk diuji.

Akhirnya pihaknya mendapatkan bantuan dari Babinsa setempat. Mereka akhirnya menggunakan berbagai cara untuk bisa mengajak masyarakat setempat.

“Kami door-to-door untuk mengajak orang, ya juga pakai minyak goreng, sapi kurban yang kita berikan. Kita perlu 3.000-an relawan untuk menyelesaikan uji klinis tahap III ini,” kata Honesti.