redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Vivo telah memperkenalkan smartphone Y55s di Cina, yang merupakan smartphone dengan chipset Dimensity 700 dan layar berukuran 6.58 inci. Y55s juga memiliki baterai dengan kapasitas paling besar, yang pernah diproduksi oleh Vivo sejauh ini.
Setelah mengungkap smartphone Y71t pada bulan Oktober lalu, kini giliran Y55s. Namanya memang mirip dengan smartphone Vivo lain yang pernah diumumkan pada tahun 2017 silam, namun ini adalah dua perangkat smartphone yang berbeda.
Smartphone Vivo Y55s merupakan smartphone kelas menengah yang memiliki layar IPS berukuran 6.58 inci. Panelnya yang mendukung resolusi 1080p itu juga memiliki lubang waterdrop yang menjadi rumah bagi kamera selfie 8MP, dan memiliki rasio screen-to-body 84.5%. Selain itu, sebuah chipset MediaTek Dimensity 700 SoC juga mentenagai Y55s, bersanding dengan RAM berukuran 8GB dan penyimpanan 128GB.
Penyimpanannya bisa diperbesar dengan menambahkan microSD pada slot yang telah disediakan. Smartphone dengan dukungan dual SIM itu juga menjalankan sistem operasi Android 11 yang dicover dengan skin buatan Vivo yakni Origin OS versi 1.0.
Lebih lanjut, smartphone ini memiliki kamera utama 50MP dengan bukaan f/1,8, yang oleh Vivo ditambahkan juga kamera makro 2MP dengan bukaan f/2.4. Diklaim, kamera makro itu mampu menangkap gambar dari jarak 4cm, meskipun resolusinya menunjukkan bahwa kamera 50MP adalah yang akan melakukan sebagian besar pekerjaan berat dari Y55s.
Baterainya adalah yang terbesar yang pernah digunakan di semua jajaran produk smartphone Vivo sejauh ini, yakni sebuah baterai dengan kapasitas 6,000mAh. Sebagai referensi, Y55s mampu melakukan pengisian ulang pada daya 18W menggunakan colokan charger USB Type-C.
Pihak Vivo mengatakan bahwa smartphone ini akan terlebih dahulu dipasarkan di Cina, dan akan menyusul pasar global setelahnya. Harganya dibanderol sebesar 1,699 Yen atau sekitar Rp3,8 jutaan. Untuk yang diluncurkan di pasar Cina, akan ada tiga pilihan warna yang bisa dipilih pengguna, yakni Mirror Blue, Sakura Pink dan Ceramic Black, sedangkan untuk pasar global masih belum diketahui.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.