redaksiharian.com – PT Angkasa Pura II (Persero) memberikan tips agar tidak ada lagi korban pemerasan taksi liar di Terminal Bandara Soekarno-Hatta seperti yang sedang viral di media sosial.

Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno Hatta, M Holik Muardi menyarankan kepada pengguna jasa bandara agar menggunakan taksi resmi berstiker yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Pilihan lain adalah taksi online berizin yang juga sudah banyak jumlahnya.

“Kami mengimbau kepada pengguna jasa bandara untuk menggunakan taksi resmi yang ada di Bandara Soekarno-Hatta baik taksi berstiker maupun taksi online yang memang berizin dan beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Holik kepada detikcom, Kamis (25/5/2023).

Cara mengetahui suatu taksi online berizin adalah memastikan adanya counter resmi di Bandara Soekarno-Hatta. Terkait viral korban pemerasan taksi liar di Bandara Soekarno-Hatta, Holik menyebut pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan taksi yang digunakan korban.

“Kami masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu karena belum jelas taksinya taksi apa, kita cross check terlebih dahulu,” ujar Holik.

Hal ini menjadi masukan bagi Angkasa Pura II dan pihaknya mengaku akan berbenah. “Dengan adanya kejadian tersebut kami harus berbenah,” ucapnya.

Cerita viral korban pemerasan taksi di Bandara Soetta berlanjut ke halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Oknum Jaksa Kejari Batu Bara Pemeras Guru Dicopot!

Seorang pria menjadi korban pemerasan taksi liar di Terminal Bandara Soekarno-Hatta. Pria tersebut mengaku dimintai Rp 900 ribu untuk perjalanan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta hingga Jakarta.

Ia menjelaskan awalnya ditawari naik taksi oleh sales yang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sales tersebut mengarahkan dirinya untuk membayar langsung kepada sopir taksi.

“Jadi gua kena kasus kayak begini nih, jadi gua ditawarin ikut nih. Sales-nya bilang nanti harganya bayar aja ke sopir taksi ini. Oke ya standar dong dari Soetta ke Jakarta itu Rp 350-400 ribu, tergantung macetnya,” kata akun TikTok @feli.zulhendri. Ia menggunakan taksi dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta setelah melakukan penerbangan dari Medan.

Di tengah perjalanan, mulai muncul keganjalan. Si sopir taksi tersebut katanya mengganti pelat nomor kendaraan dengan alasan supaya bisa masuk kawasan ganjil-genap.

“Nah di tengah jalan ini dia ganti lagi nomor pelatnya supaya bisa masuk ke daerah ganjil genap. Jadi gua mulai agak-agak bingung, taksi resmi biasanya setahu gua bisa langsung masuk ke ganjil genap, tapi kenapa diganti. Ini udah tanda-tanda nih,” tuturnya.

Saat itu dia tidak mempermasalahkan hal itu. Namun, begitu tiba di tempat tujuan, dia mengaku ditagih Rp 900 ribu.

“Begitu sampai di tempat tujuan, dia tagih gua Rp 900 ribu. Untungnya gua udah sering naik taksi ke Jakarta dari Soetta, jadi gua tahu harga normal,” katanya.

“Langsung gua bilang ‘harga normalnya itu Rp 350-400 ribu, lu mau cari ribut? Kalau mau cari ribut, kita ribut, gua angkut nih’. Karena gua ngomongnya santai, tenang, sopir taksinya jadi gugup sendiri. Gua bilang ‘mana nomor telepon orangnya?’. Sopir taksinya telepon sales-nya, enggak diangkat,” tuturnya.

Di akhir, Feli mengaku akhirnya hanya membayar sebesar Rp 400 ribu. “Untungnya gua galakin balik dan akhirnya gua cuma bayar Rp 400 ribu. Gua ancam, fotoin orangnya, nomor sales-nya, gua bilang ‘gua akan cari ribut’, ya gua ancam aja,” tambahnya.